Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Jauh sudah engkau meninggalkan ke pribadian cinta yang mengukir langit, cinta yang senantiasa kita terbangkan bersama, kini hanyalah meninggalkan kenangan kenangan hijau yang memekat dan mungkin akan slalu meneteskan hujan yang tiada berwaktu.Engkau ..... yang pernah singgah di hatiku yang pernah ada dalam hari hariku takkan pernah hilang bekas kesucian cintamu, kasih sayangmu, bahkan sesaat engkau katakan aku sangat merindukanmu.semua selalu mengenang di dadaku, walau kan slalu me njadikan petir yang mengkilau di hari hariku.Engkau ..... Adalah purnama yang pernah ada ketika aku kegelapan, ketika aku dalam kehampaan dan jua aku dalam kesepian, Engkau sinari aku, engkau cahayakan malamku, sampai menjadi terang.dan jua engkau buka mataku ketika aku dalam buta, sampai aku tahu betapa besarnya anugrah penciptaku.Tapi Kini .... .engkau jauh berlalu meninggalkan waktu waktuku, engkau kini takkan lagi bersamaku bersama kenyataan hidupku, yang aku harapkan di setiap hari hariku, bahkan engkau kini takkan lagi memanggil manggil namaku seperti panggilan telepon yang pernah gigih dan mengiang di telingaku .... Doaku untukmu, gerimislah bersama hujan menutup kenangan kita dalam hatimu, biarlah aku saja yang akan membuka dan melebarkan harapan walau semua itu sangat meluka.
Jauh sudah engkau meninggalkan ke pribadian cinta yang mengukir langit, cinta yang senantiasa kita terbangkan bersama, kini hanyalah meninggalkan kenangan kenangan hijau yang memekat dan mungkin akan slalu meneteskan hujan yang tiada berwaktu.Engkau ..... yang pernah singgah di hatiku yang pernah ada dalam hari hariku takkan pernah hilang bekas kesucian cintamu, kasih sayangmu, bahkan sesaat engkau katakan aku sangat merindukanmu.semua selalu mengenang di dadaku, walau kan slalu me njadikan petir yang mengkilau di hari hariku.Engkau ..... Adalah purnama yang pernah ada ketika aku kegelapan, ketika aku dalam kehampaan dan jua aku dalam kesepian, Engkau sinari aku, engkau cahayakan malamku, sampai menjadi terang.dan jua engkau buka mataku ketika aku dalam buta, sampai aku tahu betapa besarnya anugrah penciptaku.Tapi Kini .... .engkau jauh berlalu meninggalkan waktu waktuku, engkau kini takkan lagi bersamaku bersama kenyataan hidupku, yang aku harapkan di setiap hari hariku, bahkan engkau kini takkan lagi memanggil manggil namaku seperti panggilan telepon yang pernah gigih dan mengiang di telingaku .... Doaku untukmu, gerimislah bersama hujan menutup kenangan kita dalam hatimu, biarlah aku saja yang akan membuka dan melebarkan harapan walau semua itu sangat meluka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar