Sabtu, 28 Februari 2015

Jejak Yang tertinggal

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


Wahai jejak yang tertinggal.....Jika hari seperti jarum panjang di atas jam dinding dan bulan seperti jarum yang menghitung menit,serta tahun seperti waktunya,mungkin kita slalu merasakan indah walau terkadang ada desah dan kesah sesaat derita datang,karna pada Saatnya kita akan kembali pada awalnya,sesaat kita berjumpa lalu merakit senyum nyata yang seakan akan tak menemukan luka hingga mengikat cinta kasih penuh setia.Wahai jejak yang tertinggal......Namun semua seperti daun daun yang jatuh dari tangkainya lalu mengering dan gersang,tertimpa sengatan mata hari panas hingga menjadi debu debu derita yang terbang menusuk mata.Wahai jejak yang tertinggal.....Kenanganmu manis aku ulas,sesaat janji setia menjadi mutiara yang terukir penuh makna,sesaat kata menjadi dupa yang harumkan seluruh jiwa,penuh tertawa penuh setia.Wahai jejak yang tertinggal...Semuga tumbuhmu bunga mawar yang indah,mengingatkan aku dalam sebuah rasa,akan keharuman jiwa,sesaat aku berjalan di antara jejak jejakmu yang kini tertinggal berilalang biru.Doaku...rumput berharap akan,embun sejak seperti dulu.

Tidak ada komentar: