Minggu, 21 Juni 2015

Perjalan Waktu Dan Cinta

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Sayang....kenapa begitu pahit derita ini,cinta ini dan kasih yang mengurai rasa peluh di hati ini.
Engkau yang aku cinta dan engkau yang aku sayang.sepertinya tiada dapat aku lupakan,urayai manjamu yang mengalir deras seketika ada dalam dekap nyataku,kini tak dapat aku lupakan dan kini senantiasa mengurek ngorek waktu hingga mengalirkan deras air mata rindu.
Sayang....
Kini aku seperti ada di padang tandus tanpamu,tanpa kata katamu dan tanpa desahmu
Dan kini hanyalah bayang bayang waktu yang mengalir deras pada kenyataan pilu untuk menyapamu.
Sayang...
Tanpamu kini hati dan jiwa ini seperti lamunan senja yang akan menenggelamkan kenyataan hidup dan perjalananku akan dirimu.
Sayang....
Sungguh aku tidak sanggup dengan semua derita ini,derita yang berkepanjangan tiada bermusim,derita yang membalut luka,ketika samar bayangmu tersenyum di ketup mataku.
Sayang...
Ingin sekali aku menjerit namun pada siapa harus aku dengarkan
Sedangkan engkau sepertinya tiada menahu dengan jeritan ini.
Ingin sekali aku menangis dalam pelukanmu
Halnya sesaat engkau memanjakan aku dengan waktu
Namun kini engkau sepertinya tiadak lagi mengerti tentang tangisan ini.
Sayang.....
Pada siapa lagi aku harus mengadu dan pada siapa lagi aku harus bertanya
Sedangkan kenyataan hidup yang memekarkan bunga cinta
Kini sepertinya engkau tak lagi meraja
Bahkan kini engkau tiada lagi menghapus kerinduan dan cintaku padamu.
Sayang....
Dengarlah derita dan jeritan ini
Aku sungguh berharap dan harapan cintamu kembali seperti dulu lagi

Tidak ada komentar: