Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Kasih......
Betapa berat beban derita ini dan betapa berat langkah ayunan kakiku
Semenjak mendaki bukit cinta nan biru pada hatimu.
aku yang mencintaimu kini seperti asap mengepul terhembus angin sembilu
Hingga menjadikan pekatnya derita yang di atas awan
Lalu meniteskan deras air mata rasa
Penuh pilu,penuh luka,dan penuh derita.
Kasih....
Waktu berwaktu tak henti hentinya aku sebut namamu
Dan Tak henti hentinya aku zikirkan dirimu
Malam,pagi,siang hingga sore menjemput malam kembali
Engkau tak pernah aku tinggalkan
Engkau tak pernah aku lupakan
Biarpun berat beban pundak yang memasang.
Karna aku sangat mencintai dan menyayangimu.
Kasih....
Dengarlah walau tak pernah engkau baca jeritan hati ini.
Kini tangisku mencoret malam dengan air mata cinta
Dan di setiap tetesan itu yang jatuh pada batu hitam
Adalah mutiara cinta dan kasih sayang kepadamu.
Dan di antara tetesan itu pula yang jatuh
Banyak bening kerinduan yang membiru untukmu
Beserta kasih sayang yang dalam
Sedalam laut hindia tanpa engkau jejak.
Kasih.....
Dengarlah kisah malamku tanpa engkau disini
Setiap desahku berhambur angin mematahkan sunyi
Menjadikan patahnya sayap tanpa kembali
Dan Tangisanku adalah srigala lapar tanpa mangsa
Hingga tangisanku meluapkan pekak dengan jeritan hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar