Minggu, 21 Juni 2015

Pekat

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cintaat

Gugusan bintang kini tiada bersinar lagi di langit
Dan gerimis malampun mulai jua menghitung diri pada bumi hingga berbasah
Beserta desiran angin malam yang bercerita dingin
Tentang sebuah hati dan cinta yang terbeku di pinggir laut.
Kini bintang tiada terlihat jelas dengan warnanya
Seakan akan dia menutup diri dengan waktunya
Waktu yang memakan luka lunta
Dan waktu yang mencatat luka cinta
Pada sang bulan yang lama tiada menerang
Pada bulan yang sudah lama ia menghilang.
Kini....
Bintangpun tertegun seakan jatuh dari busaran langit menimpa bumi
Dan kini jua,gemintangpun menatap kekosongan malam dengan mata binarnya yang sangat hampa
Hingga menjadikan malam gelap gulita.

Tidak ada komentar: