Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Sayang....
Dalam seribu makna yang aku raih saat bersamamu
Dalam seribu harfa sesaat aku duduk bersamamu
Sampai kini tak dapat aku lupakan
Dan kini sepertinya siksaan siksaan batu yang mengukir di hatiku.
Dalam seribu makna yang aku raih saat bersamamu
Dalam seribu harfa sesaat aku duduk bersamamu
Sampai kini tak dapat aku lupakan
Dan kini sepertinya siksaan siksaan batu yang mengukir di hatiku.
Sayang...
Dengarlah jeritan batin dan hati ini
Seketika malam dan sore seketika pagi menjemput mentari
Hati slalu mendesah angin tiada kesampayan
Jiwa slalu resah dengan bayang kenyataan
Kenyataan takut akan jauhmu dariku
Kenyataan taku akan pergimu dari hatiku
Dengarlah jeritan batin dan hati ini
Seketika malam dan sore seketika pagi menjemput mentari
Hati slalu mendesah angin tiada kesampayan
Jiwa slalu resah dengan bayang kenyataan
Kenyataan takut akan jauhmu dariku
Kenyataan taku akan pergimu dari hatiku
Sayang.....
Luluh rasa berpalung rindu yang resah
Kini menjadi hamburan ombak di jiwaku
Menyampaikam angin tanpa tertiup
Memaknakan aksara tanpa di rasa
Hingga menjadikan aku di derai pilu
Luluh rasa berpalung rindu yang resah
Kini menjadi hamburan ombak di jiwaku
Menyampaikam angin tanpa tertiup
Memaknakan aksara tanpa di rasa
Hingga menjadikan aku di derai pilu
Sayang.....
Di setiap kenyataan pagiku yang mengukir emas di atas langit biru
Hingga sangkakala malaikat menjemput jiwa
Sepertinya bayang wajahmu mengukir jelas dengan cintaku
Karna sampai kini ukiran wajah senyummu masih saja manja di pelupuk mata hatuku
Ketika malam,engkau hadir dengan senyum pasti
Ketika pagi engkau menjelma merpati suci.
Di setiap kenyataan pagiku yang mengukir emas di atas langit biru
Hingga sangkakala malaikat menjemput jiwa
Sepertinya bayang wajahmu mengukir jelas dengan cintaku
Karna sampai kini ukiran wajah senyummu masih saja manja di pelupuk mata hatuku
Ketika malam,engkau hadir dengan senyum pasti
Ketika pagi engkau menjelma merpati suci.
Sayang.....
Ini bukanlah rayuan mesra yang aku katakan padamu
Tapi inilah kenyataan hidup tanpamu
Tanpa bersamamu tanpa ada kata katamu
Bahkan dalam bisuku engkaulah yang slalu terucap tiada berwaktu.
Ini bukanlah rayuan mesra yang aku katakan padamu
Tapi inilah kenyataan hidup tanpamu
Tanpa bersamamu tanpa ada kata katamu
Bahkan dalam bisuku engkaulah yang slalu terucap tiada berwaktu.
Sayang....
Hari kini bertambah waktu,bulan kini hampir menjamah seribu
Namun engkau sampai kini slalu hadir tiada berwaktu
Bahkan di setiap waktu waktuku yang tiada tersapa olehmu
Ialah jeritan batin dan tangis bisuku.
Hari kini bertambah waktu,bulan kini hampir menjamah seribu
Namun engkau sampai kini slalu hadir tiada berwaktu
Bahkan di setiap waktu waktuku yang tiada tersapa olehmu
Ialah jeritan batin dan tangis bisuku.
Sayang......
Hadirlah walau hanya sebait sapa dan sebait kata
Karna aku sangat berharap dan merinduimu
Bahkan di setiap waktu waktuku ialah kamu dan kamu.
Hingga tiada terasa deras air mata kasta menetes jiwa hampaku.
Hadirlah walau hanya sebait sapa dan sebait kata
Karna aku sangat berharap dan merinduimu
Bahkan di setiap waktu waktuku ialah kamu dan kamu.
Hingga tiada terasa deras air mata kasta menetes jiwa hampaku.
Sayang....
Mungkin seribu maaf tiada dapat membalut dosaku padamu
Atau seribu kata kasta tiada dapat mengubati salah lupaku padamu
Tapi percayalah sayang,jiwa dan setiaku ialah slalu kepadamu
Karna engkau tiada dapat terbandingkan oleh waktu senja yang membias indah di langit yang biruku
Mungkin seribu maaf tiada dapat membalut dosaku padamu
Atau seribu kata kasta tiada dapat mengubati salah lupaku padamu
Tapi percayalah sayang,jiwa dan setiaku ialah slalu kepadamu
Karna engkau tiada dapat terbandingkan oleh waktu senja yang membias indah di langit yang biruku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar