Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Sering kali kita menutup mata
Pada putaran waktu di atas dinding
Dan sering kali pula kita lupa
Dengan sebuah angka di setiap titik
Hingga kita sering lupa pada jarum detiknya
Bahwa di sana ada detak kepribadian kita
Ialah detik dan menit hingga sampai pada waktunya.
Dan sering pula kita bercerita
Tentang bunga mirah di atas tangkainya
Yang harumnya menyapa pagi hingga sejuk
Dan warnanya menyapa mentari hingga berseri.
Tapi terlalu banyak lupa kita
Bahwa di setiap pandangan kita
Adalah ronah indah yang bermuara
Biarpun itu nampak tidak menyentuh pada mata kita
Namun dia menyentuh pada selain kita
Hingga nampaklah yang lain dengan warna indah
Pada haqiqatnya semuanya adalah sama
Tidak ada yang indah tidak ada yang lebih indah.
Dan itu semua adalah kehalusan dalam ke mahkotaan
Hingga nampaklah semua perbedaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar