Minggu, 21 Juni 2015

Mawar Berduri

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Tak ku kira...
Mawarmu berduri duri nan tajam
Menusuk pada jari jari nan memegang
Hingga deraskan getah darah yang memirah.

Tak kukira...
Bunga Mawarmu yang memirah
Kini menguning dan kering di atas tangkainya
Dan sementara di sisisnya,bungapun jatuh terhampas angin lalu.

Tak kukira....
Bungamu bermusim musim waktu
Terkadang kekeringnya menyapa jiwaku
Menjadikan aku tangis desah sembilu.

Tidak ada komentar: