Minggu, 21 Juni 2015

LAMUNAN SENJA

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Hilanglah lamunan manjaku 
Ketika tetes bening air mata hujan jatuh
Dari balik awan yang gelapkan mata pekatku.

Sirnalah harapan cahaya malamku yang indah
Ketika angin taufan menaburkan mendungnya
Hingga teteskan benih air hujan yang pekat.

Engkau pudar dalam lamunan
Ketika malam menutup langit yang biru
Hingga menjadikan tanya hati yang berdesah penuh tangisan.

Tidak ada komentar: