Kamis, 28 Mei 2015

Tatapanmu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kini jiwaku tersentuh malu pada kerangka langit yang diam
Ia tak henti hentinya memandangku,seakan akan tatapannya membusur tembus pada ulu hatiku.
Matanya yang redup ...sayup melirih hembuskan nestapa jiwa
Sepertinya Menjanjikan kenyataan impian pasti yang bernuasa senja
Ketika sore membuta,ketika malam penuh hampa dan jua ketika pagi bergerimis luka.
Senyumnya...seperti rangkayan kata yang berbait sastra
Mengartikan hidup penuh setia
Menjelankan hidup tiada berduka
untuk menjalah kehidupan seusai tua

Tidak ada komentar: