Minggu, 31 Mei 2015

kelam

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kini....
Sepertinya pelangi senja kini akan murung di langit
Cahayanya tiada akan indah mengamati bumi yang hitam
Dan burung burung akan menukik lelah tiada kesampayan
Menyikapi kenyataan yang pahit penuh luka.

Kini....
Aku lihat dari balik gunung yang tinggi
Gumpalan awa nan hitam mulai mengepal
Sepertinya temurun hujan akan membasahi bumi jiwa
Penuh hampa penuh luka penuh sengsara
Sesekali engkau tiada lagi aku temui di sisni.
Dan Kini.....
Sepertinya duri duri di setiap lembah mulai terpasang
Dan aku lihat sepertinya siap sudah melukai jiwa jiwa
Yang melintas dan berjalan di setapaknya
Dan siap merobek robek hati dengan perihnya.
Sedangkan disini....
Aku berjalan di antaranya yang harus aku jejaki dan aku jalani
Sampai pada ujung jalan setapa berluka.

Tidak ada komentar: