Minggu, 24 Mei 2015

PUISI SANDY NISTA

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Bait pertma...

Engkau pandangi aku dengan senyum membunga di bibirmu
Lalu engkau mekarkar warnanya hingga berharuman di setiap jalan setapak yang memisah di depanku
Dan kesejukkanmu beraroma putri ratu yang tak dapat aku lupakan dalam waktu waktuku
Dan kini...
seakan akan Sudah menjadi beni aroma pagi di setiap tidur dan jua pagiku dan juga dari lelapnya malam yang sunyi.
Bayangmu bibirmu seketika bersenyum slalu menghantauiku.
Dan kini.....
hempas bayang kerinduan menusuk jantung di setiap desah sapa angin yang berharap akan bertemu
Ialah di hatiku kepadamu
.

Bait kedua....
Matamu mengukir rasa yang bening.
Lalu menjadikan butiran butiran mutiara yang sangat indah memercik
yang menghiasi di setiap tatapanku

Kini jiwaku seakan melaut luas penuh ombak
Berhambur angin desahkan mimpi 
Berharap akan cinta yang murni dari lubuk hati yang tersuci.

Dan kini.....
Hari hariku mulai mengacak rindu yang membiru
penuh cinta yang nyata mengukir langit dengan seribu rasa desahkan kasih penuh doa.



Bait katiga....
Keti aku terbangun dari nyatanya mimpi
Hadirmu hilang dalam sunyi
Wajhmu yang tadinya mengulas rasa penuh cinta kini hanyalah hempasan desah berembun manja

Dalam jejak langkah ku berteriak namamu,memaksa hati beranjak pergi menjemput bayang nyata yang slalu menghiasi hati
Hingga hadirmu nyata dalam pandangan mataku.
Di sinilah aku bermimpi,disinilah aku bernyanyi dan disini pula menari seketika ku lihat paras cinta sucimu.

Bait ke empat....
Bilas nyatamu mengusap jiwaku yang tandus
Yang tadinya gersang tiada sekehujanan tanahpun tenar penuh kegersangan
Dan kini hadirmu sejuk daun berbiru,menjadikan taman dalam hatiku,hiasi alam tiada meragu.
Kata katamu sayap terbangkan asa,menjadikan jiwa berkata sastra,mendoakan cinta penuh setia,lalu hidupkan aku dengan kata bahagia Seketika tuturmu mutiara jiwa.


Bait ke lima...

Sayup kata katamu mengacak daun di tengah kebun tiada berdaun

Engkau sejukkan dengan aroma pasti pada kekeringan
Hingga indah di setiap terpaan.


Dan kata kata itu sampai kini.bergemilincir bagai embun pagi di atas daun yang hijau

Menjadikan rona pagi yang begitu indah
Lalu mekarkan kuntum kuntum bunga yang kaku di atas tangkainya

Kata katamu angin hembuskan awan hingga berberbiru

Yang tadinya memekat dan menghitam penuh sekehujanan
Dan kini menjadi bening langit bermutiara indah pada nyatanya.

Tidak ada komentar: