Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Kini.....
Panas meluka luka menyentuh jiwa
Hempasanya bukan lagi angin sejuk lalu
Melainkan deru ombak menghantam karang
Yang akan mematahkan kehiningan
Penuh tangis penuh hampa penuh derita
Ialah tiada kejiwaaanmu sana
Padaku dan padaku yang slalu merindu
Kini.....
Deru ombak sudah memanggil arusnya yang pesat
Mungkin saja akan melunakkan hempasanya
Padaku pada diriku pada kenyataan hari hariku yang bergemulung rindu.
Kini....
Perasa perasaan yang aku jalani seperti waktu bergulung
Cinta dan harapan serta kasih dan ksetiaan
Sewpertinya Hilang tertutup awan
Awan yang gelap,awan yang pekat awan yang akan meniteskan deras air mata hujan.
Pada diriku pada hari hariku pada setiap waktu waktuku
Ialah sesaat engkau tak lagi menahu tentang isi hatiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar