Engkau bersandar di antara titik air hujan yang lebat
Pada puing puing kenangan masa lalu yang rapuh
Namun engkau lupa pada bunga bunga yang dulu
Kita tanam berdua di setiap pojok pojok rumah cinta
Sesaat kita slalu tersenyum dan tertawa di sana
Engkau ku lihat masih kokoh dengan hantaman ombak
Yang tiada segan untuk nenggulung setiap perahu dtg
Seakan akan engkau tiada menyisakan kenangan lalu
Padahal kenangan itu,sudah engkau hapus sendiri
Dengan kesetiaan yang baru engkau memulainya
Tanpaku.tanpa cintaku tanpa kata kataku
Sehingga aku sangat melumat lumat kepedihan yang
Sangat menyiksa batinku,hingga ku terklai lemas
Tapi kini engaku ukir lagi kenangan itu padaku
Sesekali aku sudah mampu menutup kenangan
bersamamu
Menghilangkan rasa jerat yang melengkin di hatiku
Melupakab rasa yang tak muddah di lupakan
Kini engkau bangkitkat gairah rasa itu...........
Enrahlah......aku tidak mengerti semua ini,kenyataan
Tang sangat angkuh dengan kesombongan cintamu dulu
Hingga aku seeakan tiada tempat tuk ku berbijak cinta
Sungguh aku masiiiih menahanya hati ini tuk kembali
kepadamu
Senin, 15 September 2014
Ungkitan lalu
Kamis, 04 September 2014
Aku Slalu Bersamamu
Dinda....Kenapa tatapanmu senja dan aku lihat,ada
embun menutupi raut wajah pagimu,hingga ku tak bisa
melihat dan mendengar suara indahmu, adakah suara
malam haturkan mimpi tangis dengan mengenang masa
masa yang lampau,yang sudah lama tertutup
awan.Dinda......jangan engkau hempaskan desah pagimu
pada rumput yang kering tiada tertanam.dan jangan
ulas kembali kenangan hijau di setiap ranting yang
sudah kering.Biarlah semua berjalan pada
waktunya,halnya air yang mengalir dari muara hingga
mengecup bibir laut.Dinda......bukalah lembaran langit
yang hijau ini,biarkan masa masa hilang berawan di
telan waktu.bukalah mata hatimu,pancarkanlah senyum
pagimu,karna aku slalu ada di setiap waktu doa
bersamamu.
Senin, 25 Agustus 2014
Minggu, 24 Agustus 2014
KETERPAKSAANKU
Sayang....Bukan berarti tidak ketika dingin menyelimuti
jiwa,hingga getarkan raga,lalu membeku,namun
keterpaksaan yang harus aku jalani,hingga ku
kembalikan pada ilahi robbi.Sayang.....Bukan aku
mengeluh ketika tentang semua harapan,tetapi aku
hanya berkata.....kenapa buku langit yang sudah kita
catat berdua sesekali senja tiba,kini tercoret coret
hingga sobek.Sayang....Aku tak berharap engkau
taruhkan jiwamu karna aku,dan rindumu karna
aku,serta kasih dan sayangmu karana aku.jikalau semua
akan menjadi duri duri yang menusuk jantung
hatimu.yang aku harapkan darimu ialah cinta dan kasih
putih di jalan yang suci,dan di petualang
haqiqi.Sayang.....Darma hatiku adalah kepercayaan yang
aku anut dari para sufi yang berbait.ketikan malam
menutup langit hingga gelap,ketika pagi gerhana
mentari membakar bumi,karna semua itu adalah
perjalanan kisah yang telah terangkai sang
pencipta.Sayang....semua kini aku kembalikan pada yang
haq,pada yang tahu,pada yang pasti,karna dialah yang
mendalangi,hingga kurasa hidup ini ialah sepi.jauh
darimu yang slalu bersiri,di manapun engkau hendaki.
Selasa, 19 Agustus 2014
Kenangan terindah
Fotoku
Aku biarkan gelap ini bersamaku,terpeluk dingin berteman sepi,meratap senja barkata luka,karna aku sudah terbiasa dengan nyatanya luka cinta.Biarlah derai air mata terus mengalir pada pupusan hari hingga tak kau temukan lagi titik pijar dari air mataku,aku relah jikalau engkau berbahagia.Biarlah hari hariku berjalan dengan luka lara yang menganga tak kan aku utarakan pada pagi dan siang,sertar langit yang membungkam,supaya tiada keluhan pada malam,yang senantiasa menjadi teman.Pergilah ,dan jauhlah
Jumat, 18 Juli 2014
Batu Berlumut
Engkau masih keras dengan dinginnya
Sedangkan pancuran melubangi jiwamu
Dan mungkin sebentar lagi .lubang itu menembus
Batu berlumut......
Tahukah engkau air kini mengikismu
Dengan berlahan lahan yang mengecilkan harapamu
Dan mungkin sebentar lagi engkau akan jadi pasir
Batu berlumut......
Aku bertanya engkau membisu
Aku berkata engkau mengacak
Apakah engu adalah aku
Atau aku menjadi kamu......
Pencariyanku
Ada merpati putih terbang dengan indahnya
Lalu hinggap di dahan cintaku yang kini berbuah
Walau buahnya tak semanis bunga bermadu
Aku berharap suatu hari nanti
Sesekali pagi menginjakkan kaki di atas bumi
Tuk menaiki langit yang indah nan biru
Aku denar suara burung yang merdu
Tuk membangunkan aku dari mimpi malam
Yang hangus di sepa sunyi .......
Bait Luka
Dengan kata kata jiwa yang membentur luka
Hingga harus meneteska air mata hujan
Yang membanjiri alam jiwa...........
Jangan bertanya kenapa rindumu membiru
Sedangkan langit matamu sudah menghitam
Danterkadang memirah bagai raksasa
Tahukah engku..........
Aku menahan amarah cinta yang dalam
Namun aku tak mampu menahan arusnya
Yang sangat deras hingga terhantut
di dasar laut tak bertebing.lalu membuatku
Terhanyut dan mengambang di sana....
Bidadari
Walau aku tak lagi bisa menjamahmu
Engkau tetap mutiara cintaku
yang adaDi dasar lautan hati biru
Walau engkau takkan pernah lagi
Aku tatap di setiap hari hariku
Biarpun kenyataan berkata pahit penuh derita
Dan langit mengundang kepekatanya
Biarpun malam berkata sunyi tentang waktu
Dan yang hanyalah desah pasrah membuntutiku
Engkau tetap aku rindu halnya masa yang berlalu
Apa boleh buat tebing sudah melingkarimu
Dan di antaranya sudah terbangun gubah gubah indah
Yang megah semegah syurga mata yang terlihat
Sedangkan aku.......
Hanyalah avas yang tak mampu memberi kenyataan
Tentang cinta dan kasih sayang yang nyata
Biarlah..........mungkin ini adalah perjalanan hidup
Antara aku dan kamu........
Tapi biarlah .........kerinduan ini tetap ada
Bersama hembusan angin yang berhembus pada daun daun
Hingga nantinya berjatuhan pada jurang jurang yang dalam.
Panas Melanda Jiwa
Gerah rasa yang aku dapat sesekali engku jauh dariku
Tak mampu aku berkata cinta dan rindu kepadamu
Selain hanyalah deras air hujan langit mataku yg deras
Sesak yang aku rasakan menusuk hulu jantung
Di dinding langit hati yang senantiasa membiru
Seakan ombak memporak porandakan tebing tebing
Yang sudah tertanam bunga bunga indah di pinggiran
Ketika engkau tak kutahu adanya di mana.....
Kini yang ada hanyalah kabar nestapa penuh derita
Yang munusuk pada kulit kulit lemas tak berdaya
Bagaikan duri duri yang mematah patah di hati
Lalu meluapkan nanah bercampur darah yang kental
Dan lalu memtikan semangat dalam perjuangan cinta
Cinta yang utuh
Walau termakan usia senja pasti
Biarpun burung burung mengiang sembilu
Di atas dahan berbaca luka lalu
Tapi aku tetap akan mencintaimu
Kerinduanku takkan pudar halnya awan
Yang terhembus angin hingga memutih
Biarpun malam gelapkan hati
Karna kerinduanku hanyalah untukmu satu
Kasih dan sayangku tetap tercurah kepadamu
Walau engkau sendiri membisu sunyikan hati
Hingga tak berbendung deras hujan air mataku
Tetaplah semuanya tercurah kepadamu
kumpulan puisiku1000
Rindung yang berkepanjangan tak berwaktu
Cinta yang merentang harapan pilu
Kasih yang berbaur kelabu sunyi
Sayang yang enggan jemah di peti mati
Biarlah akan aku bawa dlm hampara jiwa
Penuh lapang dada walau tersa menyiksa
Mungkin ini adalah suratan waktu waktuku
Berjalan tuk mencintaimu...........
Jangan memintaku menjadi imam
Karna aku tidak bisa berdiri setiap hari
Wahai wanita sholehah
Jangan berharap cinta suciku
Karna aku kotor terbuat dari tanah liat
Wahai wanita sholehah
Berharaplah engkau dalam rinduku
Karna aku hanya dapat merinduimu
Bersama doa doa pujian untuk bertemu
Dengan banyak harta berlimpah
Karna aku terlahir dari kemiskinan yang slalu berhap
Tapi yang ku punya hanyalah sebatas cinta ...........
Aku bunlah gemintang yang senantiasa bersinar
Hingga berkedip di setiap malam yang gelap
Tapi aku adalah batu cadas di tengah gurun
Yang sangat kering tanpa air
Namun yang aku punya hanyalah doa harap
Dengan ridho allah semat
Kumpulan Puisiku
Sukurku
Aku Yang Jauh
Bahagiakanlah
Biarlah aku
Duri
Tetesan Air Mata
Pencariyanku
kau yang hadir
Aku Selalu Menyayangimu
Puisi Dua
gerah rasa jiwa ku terendam sendiri
sunyi serasa tanpa hadirmu disini
tak mampunya angin menyentuh tubuhku
Kumpulan Puisiku
Bait bait Setiaku
Daun Kenangan
ENGKAU
Pada pijaran sang mentari yang mendaki,
pada angin yang kibaskan ranting ranting
,hingga dedaunan melambai lelah,
ku sebut namamu dalam kekosongan ini,
walau hanya sebatas bayang bayang sunyi
yang meniup pagi.
Sayang......
setapak demi setapak di arial langkah kakiku
,tak pernah terhenti menuju
walau meniti cadas cadas,
ialah menuju cintamu,
menuju kasihmu,
yang kini engkau jauh dariku,
dari sisiku.
Sayang......
tak pernah aku mengenal lelah,
tak pernah aku mengenal resah,
untuk memupuk jiwa penuh cinta,
untuk menuntun kisah penuh kesatria,
ialah hanya kepadamu,
dan hanya untukmu.
walau aku tahu,dalam fana ini
kita tak bersama,tuk memadah cinta mewarnai kata
,tapi sayang,percayalah,
dalam deburan pantai jiwaku,
ialah yang ada hanya kamu dan kamu.
Goresan kecil
Selasa, 29 April 2014
Dimanakah Engkau
Sejadah Cintaku
Cinta Dan Rinduku Serta Rasa
Wanita Syurga
Lupakanlah
Seiring waktu
Jumat, 04 April 2014
Bumiku
Aku masih tak mampu tanpa bumimu
Untuk aku jadikan cocok tanam di setiap waktu waktuku
Tanpa bumimu,tak sanggupku berbijak waktu
Bumimu adalahlahan jalan di mana aku bertekuk lutut memohon kepadamu
Untuk Pemimpinku
Wahai pemimpin.....
Untuk Sang Pemimpin
Masihkah Ada Cinta
Halnya burung yang terbang
Dari ranting menuju pepohonan
Dari satu sama lain,ialah aku Aku ......
Terbang dengan sayap2 putih
Ialah merpati mencari tempat
Untuk meneduhkan jiwa yg haus
Dengan terpaan2terik mentari
Masih saja tak aku temukan
Ialah taman cinta yang aku harapkan
Masihkan ada kesetiaan yang memapang
Pada waktu dan usia yang memipet
Sedangkan kini waktu tak lagi
Beranjak mempukku.