Senin, 15 September 2014

Ungkitan lalu

Engkau bersandar di antara titik air hujan yang lebat
Pada puing puing kenangan masa lalu yang rapuh
Namun engkau lupa pada bunga bunga yang dulu
Kita tanam berdua di setiap pojok pojok rumah cinta
Sesaat kita slalu tersenyum dan tertawa di sana
Engkau ku lihat masih kokoh dengan hantaman ombak
Yang tiada segan untuk nenggulung setiap perahu dtg
Seakan akan engkau tiada menyisakan kenangan lalu
Padahal kenangan itu,sudah engkau hapus sendiri
Dengan kesetiaan yang baru engkau memulainya
Tanpaku.tanpa cintaku tanpa kata kataku
Sehingga aku sangat melumat lumat kepedihan yang
Sangat menyiksa batinku,hingga ku terklai lemas
Tapi kini engaku ukir lagi kenangan itu padaku
Sesekali aku sudah mampu menutup kenangan
bersamamu
Menghilangkan rasa jerat yang melengkin di hatiku
Melupakab rasa yang tak muddah di lupakan
Kini engkau bangkitkat gairah rasa itu...........
Enrahlah......aku tidak mengerti semua ini,kenyataan
Tang sangat angkuh dengan kesombongan cintamu dulu
Hingga aku seeakan tiada tempat tuk ku berbijak cinta
Sungguh aku masiiiih menahanya hati ini tuk kembali
kepadamu

Kamis, 04 September 2014

Aku Slalu Bersamamu

Dinda....Kenapa tatapanmu senja dan aku lihat,ada
embun menutupi raut wajah pagimu,hingga ku tak bisa
melihat dan mendengar suara indahmu, adakah suara
malam haturkan mimpi tangis dengan mengenang masa
masa yang lampau,yang sudah lama tertutup
awan.Dinda......jangan engkau hempaskan desah pagimu
pada rumput yang kering tiada tertanam.dan jangan
ulas kembali kenangan hijau di setiap ranting yang
sudah kering.Biarlah semua berjalan pada
waktunya,halnya air yang mengalir dari muara hingga
mengecup bibir laut.Dinda......bukalah lembaran langit
yang hijau ini,biarkan masa masa hilang berawan di
telan waktu.bukalah mata hatimu,pancarkanlah senyum
pagimu,karna aku slalu ada di setiap waktu doa
bersamamu.

Senin, 25 Agustus 2014

Kumpulan PUISI CINTA,RINDU,SEDIH,PATAH HATI DAN LUKA http://sandynist.blogspot.com/

Minggu, 24 Agustus 2014

KETERPAKSAANKU

Sayang....Bukan berarti tidak ketika dingin menyelimuti
jiwa,hingga getarkan raga,lalu membeku,namun
keterpaksaan yang harus aku jalani,hingga ku
kembalikan pada ilahi robbi.Sayang.....Bukan aku
mengeluh ketika tentang semua harapan,tetapi aku
hanya berkata.....kenapa buku langit yang sudah kita
catat berdua sesekali senja tiba,kini tercoret coret
hingga sobek.Sayang....Aku tak berharap engkau
taruhkan jiwamu karna aku,dan rindumu karna
aku,serta kasih dan sayangmu karana aku.jikalau semua
akan menjadi duri duri yang menusuk jantung
hatimu.yang aku harapkan darimu ialah cinta dan kasih
putih di jalan yang suci,dan di petualang
haqiqi.Sayang.....Darma hatiku adalah kepercayaan yang
aku anut dari para sufi yang berbait.ketikan malam
menutup langit hingga gelap,ketika pagi gerhana
mentari membakar bumi,karna semua itu adalah
perjalanan kisah yang telah terangkai sang
pencipta.Sayang....semua kini aku kembalikan pada yang
haq,pada yang tahu,pada yang pasti,karna dialah yang
mendalangi,hingga kurasa hidup ini ialah sepi.jauh
darimu yang slalu bersiri,di manapun engkau hendaki.

Jumat, 18 Juli 2014

Batu Berlumut

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta



Batu berlumut.....
Engkau masih keras dengan dinginnya
Sedangkan pancuran melubangi jiwamu
Dan mungkin sebentar lagi .lubang itu menembus
Batu berlumut......
Tahukah engkau air kini mengikismu
Dengan berlahan lahan yang mengecilkan harapamu
Dan mungkin sebentar lagi engkau akan jadi pasir
Batu berlumut......
Aku bertanya engkau membisu
Aku berkata engkau mengacak
Apakah engu adalah aku
Atau aku menjadi kamu......

Pencariyanku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Aku berharap suatu haei nanti
Ada merpati putih terbang dengan indahnya
Lalu hinggap di dahan cintaku yang kini berbuah
Walau buahnya tak semanis bunga bermadu

Aku berharap suatu hari nanti
Sesekali pagi menginjakkan kaki di atas bumi
Tuk menaiki langit yang indah nan biru
Aku denar suara burung yang merdu
Tuk membangunkan aku dari mimpi malam
Yang hangus di sepa sunyi .......

Bait Luka

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Jangan bertanya kenapa aku berbait senja
Dengan kata kata jiwa yang membentur luka
Hingga harus meneteska air mata hujan
Yang membanjiri alam jiwa...........

Jangan bertanya kenapa rindumu membiru
Sedangkan langit matamu sudah menghitam
Danterkadang memirah bagai raksasa
Tahukah engku..........
Aku menahan amarah cinta yang dalam
Namun aku tak mampu menahan arusnya
Yang sangat deras hingga terhantut
di dasar laut tak bertebing.lalu membuatku
Terhanyut dan mengambang di sana....

Bidadari

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Engkau adalah bidadariku
Walau aku tak lagi bisa menjamahmu
Engkau tetap mutiara cintaku
yang adaDi dasar lautan hati biru
Walau engkau takkan pernah lagi
Aku tatap di setiap hari hariku

Biarpun kenyataan berkata pahit penuh derita
Dan langit mengundang kepekatanya
Biarpun malam berkata sunyi tentang waktu
Dan yang hanyalah desah pasrah membuntutiku
Engkau tetap aku rindu halnya masa yang berlalu

Apa boleh buat tebing sudah melingkarimu
Dan di antaranya sudah terbangun gubah gubah indah
Yang megah semegah syurga mata yang terlihat
Sedangkan aku.......
Hanyalah avas yang tak mampu memberi kenyataan
Tentang cinta dan kasih sayang yang nyata
Biarlah..........mungkin ini adalah perjalanan hidup
Antara aku dan kamu........
Tapi biarlah .........kerinduan ini tetap ada
Bersama hembusan angin yang berhembus pada daun daun
Hingga nantinya berjatuhan pada jurang jurang yang dalam.
 

Panas Melanda Jiwa

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Terjaring aku di bawah genggaman sang mentari hati
Gerah rasa yang aku dapat sesekali engku jauh dariku
Tak mampu aku berkata cinta dan rindu kepadamu
Selain hanyalah deras air hujan langit mataku yg deras

Sesak yang aku rasakan menusuk hulu jantung
Di dinding langit hati yang senantiasa membiru
Seakan ombak memporak porandakan tebing tebing
Yang sudah tertanam bunga bunga indah di pinggiran
Ketika engkau tak kutahu adanya di mana.....

Kini yang ada hanyalah kabar nestapa penuh derita
Yang munusuk pada kulit kulit lemas tak berdaya
Bagaikan duri duri yang mematah patah di hati
Lalu meluapkan nanah bercampur darah yang kental
Dan lalu memtikan semangat dalam perjuangan cinta

Cinta yang utuh

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta\

Cintaku takkan perna berhenti
Walau termakan usia senja pasti
Biarpun burung burung mengiang sembilu
Di atas dahan berbaca luka lalu
Tapi aku tetap akan mencintaimu

Kerinduanku takkan pudar halnya awan
Yang terhembus angin hingga memutih
Biarpun malam gelapkan hati
Karna kerinduanku hanyalah untukmu satu

Kasih dan sayangku tetap tercurah kepadamu
Walau engkau sendiri membisu sunyikan hati
Hingga tak berbendung deras hujan air mataku
Tetaplah semuanya tercurah kepadamu

kumpulan puisiku1000

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta



Biarlah aku bungkam semuanya
Rindung yang berkepanjangan tak berwaktu
Cinta yang merentang harapan pilu
Kasih yang berbaur kelabu sunyi
Sayang yang enggan jemah di peti mati

Biarlah akan aku bawa dlm hampara jiwa
Penuh lapang dada walau tersa menyiksa
Mungkin ini adalah suratan waktu waktuku
Berjalan tuk mencintaimu...........
....................................
  Wahai wanita sholehah
Jangan memintaku menjadi imam
Karna aku tidak bisa berdiri setiap hari

Wahai wanita sholehah
Jangan berharap cinta suciku
Karna aku kotor terbuat dari tanah liat

Wahai wanita sholehah
Berharaplah engkau dalam rinduku
Karna aku hanya dapat merinduimu
Bersama doa doa pujian untuk bertemu
..............................................
AKu  laki laki yg tak mampu meluluhkan hatimu
Dengan banyak harta berlimpah
Karna aku terlahir dari kemiskinan yang slalu berhap
Tapi yang ku punya hanyalah sebatas cinta ...........
Aku bunlah gemintang yang senantiasa bersinar
Hingga berkedip di setiap malam yang gelap
Tapi aku adalah batu cadas di tengah gurun
Yang sangat kering tanpa air
Namun yang aku punya hanyalah doa harap
Dengan ridho allah semat

Kumpulan Puisiku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Dengan air mata,biarlah bumi jiwaku basah tanpa harus engkau sirami tetes embun kasihmu yang sejuk,mungkin inilah aku.Dengan desah panjangku,biarlah angin mengibas ngibaskan dedaunan,yang pernah kita jadikan lampiran kertas biru.Biarlah tangisan jiwa ini sebagai panggilan sukmamu,tuk menjelma di hadapanku,walau engkau tak mungkin ada di dekap mataku.Dan biarlah ukiran ukiran kata yang senantiasa kita rakit berdua menjadi kenangan langit,yang pernah menceritakan cinta indah,antara engkau Dan aku.Dan kepergianmu akan aku jadikan kenangan hidup dalam madah cinta,walau aku harus bertemu derita.Dan luka ini....akan aku jadikan goresan tinta merah penuh makna,sesaat selembar kata kata tak mampu lagi tertata.Kerelaanku ialah air yang slalu mengalir sampai pada ladang yang tandus,setandus pasir di padang mahsyar.
...................................................
Aku akui......Engkau Dan aku memang jauh berbeda,walau kita Sama Sama di lahirkan dari tetes air yang hina,tapi engkau terlahir di tanah yang sejuk,penuh dengan bunga bunga indah, dengan senyuman Dan tatapan tatapan kasih Dan sayang,sedangkan aku,terlahir di tanah yang tandus Dan gersang,tanpa air tanpa bunga,bahkan yang ada hanyalah batu batu terjal yang tajam,serta jurang jurang yang dalam,di sertai dengan tangisan tangisan hari penuh kepanasan.tapi....Apakah aku tidak boleh mendapatkan cintamu,mendapatkan sayangmu serta kasihmu,hingga engkau tak mau lagi,bahkan engkau seakan tak pernah mengenal aku,halnya air jatuh pada daun talas di pinggir kali.Aku akui....Di setiap pagimu engkau adalah Dewi yang berselendang sutra berlilitkan emas penuh pesona,sedangkan aku,adalah anak Adam yang tak mampu meraih binar keindahan di setiap pagi,bahkan yang aku dengar hanyalah desah panjang yang dalam,tuk meniti hari ingin menjadi pasti,tapi.....Apakah aku di haramkan tuk mencintaimu,hingga engkau menjauh dariku,bahkan kini,engkau tak lagi aku dengar suara pagimu.Aku......kalau memang semuanya tak dapat terpastikan dalam sejarah cinta Dan kehidupan,aku rela,engkau berjalan dengan sesuka hatimu,biarlah aku yang slalu berbalut rindu

Sukurku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Aku sangat bersyukur kepada allah telah menjadikan engkau berselimut cinta yang indah,tidak seperti aku yang berselimutkan dingin sesaat malam,dan meratapkan impian yang tak pasti saat pagi cerah

.Aku bersyukur.....
karna aku telah bermandi di lautan cintamu walau sesaat,karn itu adalah kenangan hidup yang tak pernah aku rasakan selama mataku menatap

.Aku bersyukur.....
walau hanya setetes engkau mengisinkan aku minum air cintamu yang sejuk,yang tak pernah aku rasakan selama dalam hidupku.Terimakasihku padamu,yang telah memberi segala rindumu padaku,walau hanya berujung paku yang menanjap di pohon yang kering.Biarlah aku rela menjadi aku tanpamu,dan engkau menjadi kamu tanpaku,tanpa cinta yang membiru.doaku slalu bersamamu

Aku Yang Jauh

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Aku......
Di lembang yang sangat dalam,aku adalah pohon yang kering tanpa air,tanpa embun,tanpa serpihan angin yang sejuk,selain hanyalah gerah panas yang mematang menguliti jiwa pohon yang tak beranjak tinggi.Aku....tak jadilah sapa indah yang senantiasa menyejukkan pada bumi hatimu,karna aku ada di lembah yang dalam berbaur dengan batu batu jadas Dan tajam,tanpa sumur,tanpa pancuran air yang deras,hingga daunku jatuh berserakan,menguning Dan membusuk hingga menjadi ulat ut yang tak mampu terbang seperti kupu kupu.

Aku......
adalah pohon yang kini kering,tanpa sapa sapa indah,tanpa kata kata indah.selain hanyalah ratapan pagi yang buta,tanpa mentari inar yang menyinari kehidupanku

Bahagiakanlah

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Mungkin sebentar lagi engkau akan melihat mentari yang indah Dan terang di taman impian tanpaku,penuh kesejukan penuh keelokan serta detemani tawa canda yang menakjupkan,hingga getarkan seluh Alam jiwa,Dan mungkin juga semua yang terlewatkan sesaat kita di langit jingga akan terlupakan,halnya air yang jatuh dari langit tanpa madah pasti.Dan sebentar lagi burung burung akan berkicau dengan merdunya di taman impianmu,penuh irama,penuh pesona,Dan mungkin membuat hatimu berbahagia slalu.Tapi,izinkanlah aku,dengan kata kata pejuang bangsa jiwa,yang senantiasa membacakan pancawarna sesaat kita berdua,dan izinkanlah aku memegang bendera cinta yang merah,yang pernah kita jahit berdua.doaku slalu beruntukmu tiada waktu.

Biarlah aku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Berbahagialah engkau di laut birumu dengan apa yang engkau harapkan,maafkanlah aku yang selalu mencintaimu,mungkin aku hanyalah buih di lautan yang hanya mengotori laut hatimu.Tersenyumlah engkau kini,karna aku sudah menyisir di pasir yang tandus tanpamu tanpa muara cintamu,Aku rela dengan semua kenangan yang engkau titipkan walau terasa pahit lalu Ku membisu,tapi izinkanlah aku membawa kepakan rindu yang nyata senyata langit membiru,walau engkau sendiri membungkam dalam kepakan palsu.izinkanlah aku memegang cintamu yang lalu,serta janji janjimu itu,walau semua palsu,aku rela demi kebahagiaan dirimu,walau terasa sayat menyayat di lubuk hatiku.

Duri

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Duri engkau Tusuk jari jari kecilku yang sudah tak mampu merengkuh mawar,engkau lukai aku dengan dengat tajammu hingga Ku tak mampu menahan perih luka ini.Duri....tajammu merengku setiap dasah sapa yang menganga dengan luka,lalu engkau patah di setiap jari jari kecilku Dan meninggalkan jejak perih hingga Ku tak mampu menahannya.Duri.....terangnya engkau memberi mawar merah di setiap ranting ranting,hingga aku setia menahan desah yang berkepanjangan,penuh dengan kerinduan,namun engkau sisakan luka luka yang menanah Dan sobekan sobekan pada tangan kepastian,hingga Ku terjerumus di lafa cinta yang tak bertuan.

Tetesan Air Mata

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Menites sudah air mata langit yang lama terbendung awan hitam.deras sudah airnya mengalir hingga membasahi bumi jiwaku.Berombaklah pula air laut yang tersebur angin rasa oleh desah desah yang berkepanjangan sesaat malam gelap gulita.kini petanglah langit tanpa binar keindahan yang terbiasa menyisakan angan angan indah di dada,sesaat engkau tak lagi menyapa.Haruskah Ku berbaca,garis garis langit yang kental tak berwarna,sedangkan engkau sendiri lari dari dekap mataku yang senantiasa menatap.Di manakah kini engkau....tahukah engkau,kini kakiku letih sudah mencarimu di setiap penghujung malam hingga pagi.

Pencariyanku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Mencarimu dalam terang,tak mampuku menemukannya hingga mata ini tertahan dalam dekap senyap yang menyimpang,lebih baik mencarimu dalam petang yang gelap gulita,karna sinarmu adalah penerang dalam gelap mata hatiku.hadirmu adalah sejagat jiwa ragaku.
..............................
Mencarimu hal yang tersulit bagiku,tapi sangat terindah dalam hari hariku,sesekali angan terbang bertemu asa di ujung malam,seakan engkau sudah ada dalam diriku,walau dirimu sendiri belum aku tahu.
  

kau yang hadir

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Terbangun aku dari mimpi,ketika suara merdumu mengiang di telinga.suramu engkau titipkan pada setiap desah angin yang menghantar sejuk pada daun daun,membuatku tenang dalam setiap hayalan.senyummu engkau titipkan pada bunga yang mirah,semirah melati di tangkai bunga pagi.air mata engkau taburkan pada setiap ranting ranting yang kering,hingga membuat cinta indah hidup kembali.

Aku Selalu Menyayangimu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Biarlah aku untuk menyayangimu sayang,walau aku tahu engkau takkan aku miliki'ihklaskan aku untuk mencintaimu seperti langit Dan bumi,walau kamu sendiri tak dapa aku rengkuh dalam dekapku.relakanlah aku untuk merinduimu dalam hidup ini,walau engkau tak mungkin hadir di setiap hari hariku,biarlah desah ini untuk senantiasa berdoa dalam setiap sujut syukurku,janganlah engkau tangisi setiap detikmu,karna aku rela dengan apa yang aku jalani.mungkin ini sudah menjadi janji kita untuk tak saling bersatu,tapi aku percaya syurga akan slalu menunggu kita,untuk berjumpa di Alam sana.

Puisi Dua

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
 Lelah menanti hari yang tak psati
gerah rasa jiwa ku terendam sendiri
sunyi serasa tanpa hadirmu disini
tak mampunya angin menyentuh tubuhku
 ...........................................
 tak mampuku membawa tubuh ini berendam di pantai,sesekali tubuhku luka dengan bacokan yang dalam.perih dengan kerinduan,pedih dengan harapan,pada saat malam lelahkan mata,mataku enggan terpejam
................................ 

Kumpulan Puisiku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Pasrahku menuntun pada malam sesekali berlamunkan bunga akan keharuman pada setiap dinding dinding kamar.dengan tongkat harapan walau bibirku gemetar tanpa sang dingin yang merayu.aku terus bersuara menyebut satu nama.dengan tali yang mengikat jiwaku.Titik demi titik terus aku ayunkan langkah ini mencari sinaran dalam butaku,numan,masih saja tak aku temukan,hilangkah engkau,jauhkah engkau.apa memang engkau sudah tak mau lagi menyentuhku,sebagai pemegang tongkat hatiku.......?

.............................................................................................
Dedaunan seakan terbakar,sesaat matahari menembusnya,Dan titik titik air terus memasung Bebatuan hingga berlubang,entah kemana arusnya,aku tak mengerti.sesekali malam mulai bersayap,gumpalan ASAP seakan mewarnai langit hingga memekat,adakah air hujan turun menetesnya.sedangkan angin tak henti hentinya membawa ia akan berpindah pindah.gemintang dengan sinarnya terus melambung,seakan lentera di tengah laut,tak henti hentinya ia bersinar walau terkadang awan menutupinya.sungguh iklasnya menguji jiwa yang sedang sekarat.
.......................................................................
 Sejauh manakah kasihmu berjalan,sedangkan malam senantiasa engkau bekukan,hingga jiwa ini terasa batu,membungkam,yang ada hanyalah tetesan bening kasih yang pernah terbawa angin sendu sesaat kita saling menyair,tentang asa,tentang kerinduan,dan ketika pagi buta,tahukah engkau.....Aku bekemas memastikan mimpi malam.namun semuanya hanyalah bayang bayang,rupa nan buram.lelah,kesal,kini aku benci pada diriku. 

Bait bait Setiaku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
 Engkau...... 
adalah hal yang terindah dalam hidupku,
walau kita tak saling bertemu,percayalah syurga adalah tempat kita berbulan madu

.Engkau......
.adalah sinar yang terang menyinari malam gelapku,sesekali aku tertidur lelah dalam sepiku.hadirmu adalah nyata walau hanya sebatas mimpi mimpiku,keyakinanku adalah bunga syurga dalam hidupku.

(Kecantikan seseorang bukan di nilai dari wajahnya dan senyummannya serta kata kata yang lirih,tapi dilihat dari hati jiwa yang bersih hingga hatinya bersinar terang)

Telah aku gureskan tiap tiap kalimat rasa yang terpndam di jiwa untuk engkau baca pada nanti seusia tua.di kertas yang lusuh tiada tinta selain garis garis kusam,di sanalah aku letakkan satu persatu huruf balok yang aku ukira dengan pena kecil bertinta merah.tentang kesetiaan,tentang kerinduan,Dan kalimat kalimat yang terpendam mulai dulu dalam jiwaku.tahukah engkau apa dari tinta Dan ukiran berbalok itu,ialah rasa untukmu dari dalam hati biruku. 

Daun Kenangan

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
 Sayang.....
Kenapa aku lihat bening matamu berlalu indah,air mata yang senantiasa mengalir penuh dengan cinta dan kasih sayang,kini menjadi butiran kaca hitam,yang menutupi matamu tuk melihatku,Dan kata kata syahdu yang senantiasa aku dengar dari kedua belah bibirmu,sesaat malam menjemput pagi,dan pagi menunggangi hari,hingga sampai menuju petang,kini tak lagi aku dengar.

Sayang....
Kenapa semua cepat berlalu,ikatan cinta Dan kasih sayang,tali kasih Dan kerinduan,dengan mudahnya engkau merentang,hingga menjadikan tangis tangis malam dengan kepiluan.

ENGKAU

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Sayang.....
Pada pijaran sang mentari yang mendaki,
pada angin yang kibaskan ranting ranting
,hingga dedaunan melambai lelah,
ku sebut namamu dalam kekosongan ini,
walau hanya sebatas bayang bayang sunyi
yang meniup pagi.

Sayang......
setapak demi setapak di arial langkah kakiku
,tak pernah terhenti menuju
walau meniti cadas cadas,
ialah menuju cintamu,
menuju kasihmu,
yang kini engkau jauh dariku,
dari sisiku.

Sayang......
tak pernah aku mengenal lelah,
tak pernah aku mengenal resah,
untuk memupuk jiwa penuh cinta,
untuk menuntun kisah penuh kesatria,
ialah hanya kepadamu,
dan hanya untukmu.
walau aku tahu,dalam fana ini
kita tak bersama,tuk memadah cinta mewarnai kata
,tapi sayang,percayalah,
dalam deburan pantai jiwaku,
ialah yang ada hanya kamu dan kamu.

Goresan kecil

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Aku yg salah mencintaimu terlalu dalam,hingga aku meluupakan yang mencintaiku,maafkan aku yang telah mencintaimu dengan dalam,hingga ku tenggelam dalam larutnya malam,maafkan aku yang tak aku temukan titik cintamu pada,harapku,cukuplah aku aku yang berlabuh di dalam lautan cinta yang tak tertolong oleh cintamu


 Aku yg salah mencintaimu terlalu dalam,hingga aku meluupakan yang mencintaiku,maafkan aku yang telah mencintaimu dengan dalam,hingga ku tenggelam dalam larutnya malam,maafkan aku yang tak aku temukan titik cintamu pada,harapku,cukuplah aku aku yang berlabuh di dalam lautan cinta yang tak tertolong oleh cintamu


 Sayang........
Cintaku putih,tak mengenal malam tak mengenal petang,karna cintaku ialah lentera cahaya,dari bungkusan nur yang tersimpan dalam hati.ialah untukmu,dan untukmu,walau aku tahu,engkau takkan aku miliki.tapi sayang,cinta dalam kepakan di setiap sayap sayapku ialah hanya untukmu,dan untukmu slalu.


 

Selasa, 29 April 2014

Dimanakah Engkau

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Sayang......
engkau seperti angin mengepak dedaunan 
dengan dinginya sejukkan hati,walau tak aku lihat.
engkau bukanlah mawar bagiku
sesaat aku lihat binar keindahan pagi
namun ketika sang mentari menginjak hari,
bunga itu layu.
percayalah.....
engkau adalah mutiara hatiku

Sayang......
hari hariku tak  indah walau semuanya indah
waktuku berjalan bertanya pada ruh
dimana aku harus letakkan tanda Tanya
 sedangkan engkau sendiri seakan mati dalam diri
ialah tiadamu di sisi
Sayang.....
Sesaat malam bertanya pada waktu 
tentang sebuah impian jadi kenyataan
kenapa semua bagai kaca yang buram
tak terlihat,namun ada.

sayang.....
haruskan engkau aku tanyakan 
tentantang dalamnya lautan,
sedangkan engkau sendiri mutiara 
yang tak pernah menepi
,hingga jiwaku malam melintang 
tida sinaran yang terang

Sejadah Cintaku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


 Ya Allah.....
sejadah cintaku sanantiasa biru
Dan keharumnya tak enggan hilang
walau termakan waktu,

Ya Allah.....
Terukir jelas kepakan sayap sayap rinduku
ia terbang menyisiri lautan 
Dan menjalma menjadi burung 
dan tukikanya  raja wali hati

Ya Allah...... 
Rasa ini senantiasa aku simak
dalam terang,maupun malam
karna rasa ini adalah sejiwa jiwaku 
yang senantiasa menunduk malu kepadamu.

Cinta Dan Rinduku Serta Rasa

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


Cinta ini.....
Bukan satu alasan tentang keindahan 
yang engkau miliki
hingga ingin Ku slalu menyimak waktumu
tuk aku jadikan bunga hati
cinta ini....
ialah putih dari ketulusan hati

Rindu ini....
Bukan alasan tentang setiap kata katamu
yang manis dan sudah terbiasa aku seduh 
Bak madu di taman bunga
hingga menyegarkan seluruh jiwaku
dan melepas dahaga hatiku
tetapi rindu ini...
adalah rasa yang tak bisa aku ungkapkan
 hingga senantiasa meneteskan deras air mata
ialah aku sangat merinduimu 
tak berbatas waktu 

Rasa ini....
ialah rasa yang tak pernah memutus 
bagai mesim ketemu musim,
tetapi rasa ini.....
ialah muara ketemu laut
yang slalu menyejukkan
di mana saat musim ketemu musim itu mematah.

Wanita Syurga

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Buatmu.....
Adalah mutiara indah di laut
yang tak pernah terhinggap 
oleh jejak jejak langkah yang angkuh
ialah engkau mutiara indahku

 Buatmu....
Adalah binar keindahan 
yang senantiasa aku lihat dalam gelap 
Dan binarmu bukanlah satu tamparan 
sesaat seribu mata menatap
tetapi binarmu,ialah binar kehidupan 
pada setiap mata yang melihat.

 Buatmu.......
Aku tak sanggup menyimak waktumu tuk bersamku
tuk berlabuh bertemu,karna buatmu,
ialah para malaikat 
yang senantiasa berbaris waktu

 Buatmu....
Bukanlah aku takut mencintaimu 
Dan merinduimu,tapi buatmu 
ialah kasih putih 
yang senantiasa menetes di ujung sunyi
ialah allah sang pemberi

buatmu.... 
relaku banyak syukur tampa tahu waktu
karna buatmu 
telah tercipta,ialah keutuhan waktu.
syurga untukmu

Lupakanlah

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Masihkah engkau membungkam 
dengan seribu alasan indahnya langit
sesaat matamu melihat tentang birunya lautan
sesaat muara muara mengecupnya.

Masihkah engkau membungkam 
tentang desiran angin
 yang senantiasa menyapa ranting
hingga daun daun itu mengepak
Dan jatuhkan yang kering 
lalu terganti oleh daun daun yang hijau
 
Aku engkau bagaikan yang tak pernah memupus 
Bak bunga di taman,
Terus teranglah kini bumiku mengering,
ia tandus dan gersang,
Dan takmungkin aku engkau tanamkan 
benih benih yang indah halnya dulu
biarlah,
aku bersama mentari saja
,walau ia sangat panas,
karna aku sudah terbiasa dengansemuanya

Seiring waktu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Seiring dengan berjalannya waktu
 yang slalu menyisakan butiran butiran kaca
sesaat kita Berdoa bersama
aku sangat mengharapkanya
ialah kamu yang di sana
.pada hari sesaat mataku meraba keindahan 
pagi,yang teriring dengan suara kenari.
harapku engkau slalu di hati.

Seiring dengan dekapan waktu,
doaku slalu berharap dengan kesabaran
yang slalu menumpuk dengan banyak kenangan
ialah kamu,dan kamu slalau,untukmu slalu.

Jumat, 04 April 2014

Bumiku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Ya Allah 
jangan engkau ambil bumi ini
Aku masih tak mampu tanpa bumimu
Untuk aku jadikan cocok tanam di setiap waktu waktuku
Tanpa bumimu,tak sanggupku berbijak waktu
 
Ya Allah....
Bumimu adalah tempat di mana aku bersimpuh
Bumimu adalahlahan jalan di mana aku bertekuk lutut memohon kepadamu
 
Ya allah....
Tanpa bumi ini Aku adalah kapas yang mengambang di perairan,lalu terhanyut dan tenggelam membawa banyak dosa

Untuk Pemimpinku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


Wahai pemimpin.....
Pancasila berlambang garuda,
di sertai beneka tunggal ika,
seakan merajuk sukma,
meniteskan darah darah muda.
menumbuhkan anak anak bangsa,
menjadi iman dan bertakwa.

Wahai Sang pemimpin.....
harapku pada suatu nanti
,para calon menjadi bukti,
serta menjadi panotan hati 
yang bisa membawa saksi,
tentang indahnya bumi pertiwi.

Wahai sang Pemimpin......
dengan hari bergantung bulan,
 bulan memikul tahun,
harapku bangsa yang indah,
hilangkan korup dengan kembali,
bertakwa pada ilahi.

Untuk Sang Pemimpin



Wahai sang pemimpin......,
Engkau adalah cendela hati,engkau pula pengharap jiwa

.wahai sang pemimpin.....
Aku lemah dan bodoh,tiada tempat selain allah,harapku doa suci padamu yang aku nanti.harapku pada saat nanti,jadilah sandaran hati.

Wahai sang pemimpin.......
Harapku suatu hari,lihatlah dengan mata hati,ceritan anak pendaki yang tak pernah henti dengan panas mentari,harapnya ia menepi,tapi pada siapa ia berlari.

Wahai sang pemimpin........
doaku padamu belahan negeri istana hati,harapku engkau panuntun hati

Masihkah Ada Cinta

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Aku.....
Halnya burung yang terbang
Dari ranting menuju pepohonan
Dari satu sama lain,ialah aku Aku ......
Terbang dengan sayap2 putih
Ialah merpati mencari tempat
Untuk meneduhkan jiwa yg haus
Dengan terpaan2terik mentari
Masih saja tak aku temukan
Ialah taman cinta yang aku harapkan
Masihkan ada kesetiaan yang memapang
Pada waktu dan usia yang memipet
Sedangkan kini waktu tak lagi
Beranjak mempukku.

Daun Rinduku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kalau memang engkau terbungkus cinta,di dalamnya penuh dengan rindu yang begitu membiru,katakanlah,kini aku hadir lagi bersama mentari yang menyisir pagi,hingga siang.kalau memang hatimu tak mampu menahan gejolak rasa,hingga meniteskan deras air mata.biarlah air mata itu jatuh,akan aku tadah air mata itu untuk aku jadikan minuman di antara siang dan malam.karna relaku ialah deras hujan menumbuhkan bunga bunga cinta di bumi

Cinta......
Tak perlu lagi aku ucapkan 
sesaat pagi menuju siang,
hingga membungkus malam,
karna itu slalu ada dalam telaga jiwa.

Cinta........
Sesekali merajut enggan aku tak menulis
,pada dedaunan,pada pada pepohonan,
yang kini mulai menyejuk,
pada jiwa dan hatiku
.ialah cintaku padamu.

Cinta......
Sesaat angin mendesir lirih
,lalu menyentuh daun daun di atas ranting
,saat itulah,
sentuhanku padamu
,di derai air mata rindu,
ialah jauhmu dari mataku.

Entahlah

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Entahlah.....
kanapa setiap titik pena yang aku gariskan 
pada lembaran kertas yang kosong,
tak henti hentinya slalu menuliskan namamu
,dan sakan enggan untuk tak menyebutmu,
walau kini engkau tak mungkin lagi bersamaku.

Entahlah.......
inikah yang namanya cinta,
atau kesetiaan yang memapas kepiluan 
pada bait bait luka,

,Entahlah......
seakan aku tak mau melepaskanya
,hati,jiwa,bahkan kesetiaaan ini 
tak mau terhapus,
Apakah ini noktah kehidupan cinta 
yang terlelap dalam kesunyian...........?

Pagiku Untukku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Sayang.....
Pada pijaran sang mentari yang mendaki,
pada angin yang kibaskan ranting ranting
,hingga dedaunan melambai lelah,
ku sebut namamu dalam kekosongan ini,
walau hanya sebatas bayang bayang sunyi 
yang meniup pagi.

Sayang......
setapak demi setapak di arial langkah kakiku
,tak pernah terhenti menuju 
walau meniti cadas cadas,
ialah menuju cintamu,
menuju kasihmu,
yang kini engkau jauh dariku,
dari sisiku.

 Sayang......
tak pernah aku mengenal lelah,
tak pernah aku mengenal resah,
untuk memupuk jiwa penuh cinta,
untuk menuntun kisah penuh kesatria,
ialah hanya kepadamu,
dan hanya untukmu.
walau aku tahu,dalam fana ini 
kita tak bersama,tuk memadah cinta mewarnai kata
,tapi sayang,percayalah,
dalam deburan pantai jiwaku,
ialah yang ada hanya kamu dan kamu.