Jumat, 18 Juli 2014

Kumpulan Puisiku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Dengan air mata,biarlah bumi jiwaku basah tanpa harus engkau sirami tetes embun kasihmu yang sejuk,mungkin inilah aku.Dengan desah panjangku,biarlah angin mengibas ngibaskan dedaunan,yang pernah kita jadikan lampiran kertas biru.Biarlah tangisan jiwa ini sebagai panggilan sukmamu,tuk menjelma di hadapanku,walau engkau tak mungkin ada di dekap mataku.Dan biarlah ukiran ukiran kata yang senantiasa kita rakit berdua menjadi kenangan langit,yang pernah menceritakan cinta indah,antara engkau Dan aku.Dan kepergianmu akan aku jadikan kenangan hidup dalam madah cinta,walau aku harus bertemu derita.Dan luka ini....akan aku jadikan goresan tinta merah penuh makna,sesaat selembar kata kata tak mampu lagi tertata.Kerelaanku ialah air yang slalu mengalir sampai pada ladang yang tandus,setandus pasir di padang mahsyar.
...................................................
Aku akui......Engkau Dan aku memang jauh berbeda,walau kita Sama Sama di lahirkan dari tetes air yang hina,tapi engkau terlahir di tanah yang sejuk,penuh dengan bunga bunga indah, dengan senyuman Dan tatapan tatapan kasih Dan sayang,sedangkan aku,terlahir di tanah yang tandus Dan gersang,tanpa air tanpa bunga,bahkan yang ada hanyalah batu batu terjal yang tajam,serta jurang jurang yang dalam,di sertai dengan tangisan tangisan hari penuh kepanasan.tapi....Apakah aku tidak boleh mendapatkan cintamu,mendapatkan sayangmu serta kasihmu,hingga engkau tak mau lagi,bahkan engkau seakan tak pernah mengenal aku,halnya air jatuh pada daun talas di pinggir kali.Aku akui....Di setiap pagimu engkau adalah Dewi yang berselendang sutra berlilitkan emas penuh pesona,sedangkan aku,adalah anak Adam yang tak mampu meraih binar keindahan di setiap pagi,bahkan yang aku dengar hanyalah desah panjang yang dalam,tuk meniti hari ingin menjadi pasti,tapi.....Apakah aku di haramkan tuk mencintaimu,hingga engkau menjauh dariku,bahkan kini,engkau tak lagi aku dengar suara pagimu.Aku......kalau memang semuanya tak dapat terpastikan dalam sejarah cinta Dan kehidupan,aku rela,engkau berjalan dengan sesuka hatimu,biarlah aku yang slalu berbalut rindu

Tidak ada komentar: