Jumat, 18 Juli 2014

Tetesan Air Mata

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Menites sudah air mata langit yang lama terbendung awan hitam.deras sudah airnya mengalir hingga membasahi bumi jiwaku.Berombaklah pula air laut yang tersebur angin rasa oleh desah desah yang berkepanjangan sesaat malam gelap gulita.kini petanglah langit tanpa binar keindahan yang terbiasa menyisakan angan angan indah di dada,sesaat engkau tak lagi menyapa.Haruskah Ku berbaca,garis garis langit yang kental tak berwarna,sedangkan engkau sendiri lari dari dekap mataku yang senantiasa menatap.Di manakah kini engkau....tahukah engkau,kini kakiku letih sudah mencarimu di setiap penghujung malam hingga pagi.

Tidak ada komentar: