Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Menites
sudah air mata langit yang lama terbendung awan hitam.deras sudah
airnya mengalir hingga membasahi bumi jiwaku.Berombaklah pula air laut
yang tersebur angin rasa oleh desah desah yang berkepanjangan sesaat
malam gelap gulita.kini petanglah langit tanpa binar keindahan yang
terbiasa menyisakan angan angan indah di dada,sesaat engkau tak lagi
menyapa.Haruskah Ku berbaca,garis garis langit yang kental tak
berwarna,sedangkan engkau sendiri lari dari dekap mataku yang senantiasa
menatap.Di manakah kini engkau....tahukah engkau,kini kakiku letih
sudah mencarimu di setiap penghujung malam hingga pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar