Selasa, 29 April 2014

Dimanakah Engkau

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Sayang......
engkau seperti angin mengepak dedaunan 
dengan dinginya sejukkan hati,walau tak aku lihat.
engkau bukanlah mawar bagiku
sesaat aku lihat binar keindahan pagi
namun ketika sang mentari menginjak hari,
bunga itu layu.
percayalah.....
engkau adalah mutiara hatiku

Sayang......
hari hariku tak  indah walau semuanya indah
waktuku berjalan bertanya pada ruh
dimana aku harus letakkan tanda Tanya
 sedangkan engkau sendiri seakan mati dalam diri
ialah tiadamu di sisi
Sayang.....
Sesaat malam bertanya pada waktu 
tentang sebuah impian jadi kenyataan
kenapa semua bagai kaca yang buram
tak terlihat,namun ada.

sayang.....
haruskan engkau aku tanyakan 
tentantang dalamnya lautan,
sedangkan engkau sendiri mutiara 
yang tak pernah menepi
,hingga jiwaku malam melintang 
tida sinaran yang terang

Tidak ada komentar: