Jumat, 18 Juli 2014

Duri

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Duri engkau Tusuk jari jari kecilku yang sudah tak mampu merengkuh mawar,engkau lukai aku dengan dengat tajammu hingga Ku tak mampu menahan perih luka ini.Duri....tajammu merengku setiap dasah sapa yang menganga dengan luka,lalu engkau patah di setiap jari jari kecilku Dan meninggalkan jejak perih hingga Ku tak mampu menahannya.Duri.....terangnya engkau memberi mawar merah di setiap ranting ranting,hingga aku setia menahan desah yang berkepanjangan,penuh dengan kerinduan,namun engkau sisakan luka luka yang menanah Dan sobekan sobekan pada tangan kepastian,hingga Ku terjerumus di lafa cinta yang tak bertuan.

Tidak ada komentar: