Neng....
Tanpa nama puisiku laksana kuda yang berjalan tanpa puannya
Dan terkadang laksana kapas yang lepas dari tangkainya....
Hanya mampu melayang layang mengikuti derai angin dan melayang layang entah kemana..
Neng....
Tidakkah engkau mengerti tentang persoalan rerumputan yang kering di talapak jingga
Yang slalu berharap setetes hujan dari langit..?
Dan tidakkah engkau menatap malam tika ia di uji dengan datangnya awan....?
Iyaaah...
Mungkin itu hanya alam yang diranjau mata
Tapi bagaimana jika itu sebuah hati yang berharap........
Apakah engkau masih mau membisu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar