Kau menjelma risau temu di kerdip mataku
Lantas bayang bayang melukis isyarat lekat dengan senyum yang slalu tipis di jalaga waktu
Akankan kau ku anggap sebagai pencuri ...
Seperti sluit waktu yang slalu mendenting pada dinding dinding kaca...
Yang hanya memberi seutas bayangan lalu hilang di telan masa...
Aku tidak mau...
Lebih lebih kau seperti kapas yang lepas dari tangkainya
Lalu meninggalkan kerangka dan tangkai
Yang berusaha teguh dengan rerantingnya
Aku berharap jangan....
Taukah engkau...
Dari sekian anak anak rindu yang mengemis kemiskinan..
Dia membutuhkan asuhan sejati tanpa pambrih
Dan slalu berharap engkau pemangkunya...
Meski kelak waktu memutar jarumnya menjadi tumpul
Lalu hilang tak pernah di terbitkan kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar