Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Wahai jiwa yang rindu...betapa berat melupakannya,sepeti laut membanting karang,seperti angin patahkan pohon,sakit dan sakit sekali,karna hembusanya masih saja dengan bayang bayang indah wajah dan senyummu.Wahai jiwa rindu...Tataan cinta kini harus roboh dan harus hilang harus bersih,walau sangat meluka dan berdarah,karna itu harus aku jalani,dan di jalani,Biarlah cinta itu musnah menyikan pondasi pondasi kenangan pada bunganan cinta yang tersisa.Wahai jiwa yang rindu...Kuatkanlah engkau merengkuh bayang tanpa harus bersuara nista,tanpa harus mendesah nyata,biarlah kerinduan ini,akan menjadi gumaman rasa tanpa harus yang tahu.Wahai jiwa yang rindu...tertunduklah engkau pada tali yang mengikat takdir serta keimanan yang kokoh walau tak sekokoh para wali,biarlah menderita,biarlah sengsara semua memang sudah takdir sang kuwasa.