Minggu, 26 April 2015

JIwa Yang Rindu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Wahai jiwa yang rindu...betapa berat melupakannya,sepeti laut membanting karang,seperti angin patahkan pohon,sakit dan sakit sekali,karna hembusanya masih saja dengan bayang bayang indah wajah dan senyummu.Wahai jiwa rindu...Tataan cinta kini harus roboh dan harus hilang harus bersih,walau sangat meluka dan berdarah,karna itu harus aku jalani,dan di jalani,Biarlah cinta itu musnah menyikan pondasi pondasi kenangan pada bunganan cinta yang tersisa.Wahai jiwa yang rindu...Kuatkanlah engkau merengkuh bayang tanpa harus bersuara nista,tanpa harus mendesah nyata,biarlah kerinduan ini,akan menjadi gumaman rasa tanpa harus yang tahu.Wahai jiwa yang rindu...tertunduklah engkau pada tali yang mengikat takdir serta keimanan yang kokoh walau tak sekokoh para wali,biarlah menderita,biarlah sengsara semua memang sudah takdir sang kuwasa.

Tak Mampu Aku Melupakan Dirimu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Sayang........
Entah dengan apa lagi aku harus melupakan semua ini
cinta yang begitu indah di langit yang kini semakin membunga 
bak taman dalam jiwaku sesaat engkau senantiasa dalam dekapku
serta rindu yang begitu angkuh hingga menderaskan bening air mata
hingga menjadikan desah angin yang menderu di lautan cinta
kini aku tak mampu sayang....
Sayang......
Jejakmu senantiasa pagi dalam mataku
yang tersinar indah oleh megah sang waktu
yang tak pernah hilang walau terhempas awan kelabu
Sayang..........
Lihatlah bunga yang terhantar ini
ia berdiri tegak setegak cintaku padamu
dan di antaranya ada gerimis mutiara rasa yang memutih
hingga sejukkan bunga cinta yang tak pernah usang padamu
Sayang.......
Hadirlah dengan jelmaat kupu kupu cintamu
karna aku sangat merindui setiap desah sapa katamu
sapa indahmu sapa rindumu,halnya aku yang tak bisa melupakan dirimu

Engkau Yang Aku Cinta

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Tita sayang......
Lihatlah kikisan kikisan air yang mendesir pada batu batu pantai itu
batu yang memutih bak mengapung,ia kini terkikis oleh wajah wajah senjamu
oleh wajah sendumu,yang senantiasa engkau tatapkan padaku di saat itu
Tita Sayang.......
Lihatlah pula daun daun yang tiada bergugur di setiap ranting itu
ia membiru seperti lautan cintamu,seperti kerinduamu yang mewarnaiku
bahkan dalam hatikupun tiada beranjak malam untukmu
karna engkaulah desah malamku dan jua desah sapa kata mutiaraku
yang begitu indah bersinar penuh biru
Tita Sayang........
Beranja lalu itu bukanlah suatu kenangan kita yang jauh
namun jauhlah yang mengajak kita pada suatu keindahan cinta
hingga menjatuhkan gerimis gerimis hujan air mata kasih
penuh rindu dan kasih sayangku padamu
Tita Sayang..........
Tiada kini aku bermimpi bersamamu
namun kini aku bersadar di antara putaran putaran alam
akan bersamamu dan bersamamu untuk selamanya

Tangisan Cinta Dan Rinduku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Tita Sayang..... 
dengarlah......
Seruan angin malamku kini berbisik rindu
pada sekuntum bunga merah yang senantiasa engkau mekarkan
ketika awan mulai berabu di setiap kuncup bnga bibirmu
Tita Sayang.....
Lihatlah dengan mata hatimu
gerimis pekatku kini satu persatu mulai jatuh menghitung bumi
penuh cinta dan kasih sayang,menyirami bunga penuh keridhoan
ialah untukmu dan untukmu slalu
Tita sayang....
Wktu memang beranjak jauh
namun waktuku langit menyapa bumi
ketika malam penuh gemintang benerang
ketika siang penuh cahaya surya yang beragam
ialah untukmu dan untumu sayang

Dalam Doaku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Dalam doa malam yang berhias gemintang di langit
ku haturkan bait bait beraksara cinta dan rindu membiru
serta aku desahkan sapa angin angin rasa penuh kesungguhan
betapa aku sangat berharap ridho ilahi dalam cinta sejati
Dalam malam pula getar bergelora rasa di pesisir jiwa
membentangkan lautan yang begitu tenang dengan airnya
hingga mendesir lirih pada batu batu kristal yang bersinar
di setiap bongkahan bongkahan batu hitam yang kaku
ialah aku ingin slalu bersamamu dan bersamamu slalu
Pada setiap malam tiada henti hentinya aku sebut
aksara aksara namamu yang begitu membusur jiwaku
hingga tiada dapat aku berlari dari kenyataan cinta dan rindu
hanya padamu dan untukmu.ialah untukmu

Merindukan Bulan

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Bulan...... di mana engkau bersimpuh manja
Aku mentari bersinar mencarimu rindu yang membiru
Adakah engkau kini hadir dengan desah sapamu$
Karena aku sangat rindu akan wajah ayumu
Bulan......setitik bening mutiara rasa kini telah aku angkat
Dari bumi,lalu aku jadikan lekukan lekukan biru di langit
Penuh cinta penuh kasih penuh sayang
Ialah untukmu dan untukmu slalu
Bulan.....hadirlah dengan jelmaanmu kini
Karena aku sangat berharap akan desah kata katamu
Yang senantiasa engkau katakan penuh cinta jua
Seketika jauh meluluhkan rasa jiwa
Penuh takut berselubung resah yang senantiasa memeluk raga
Bulan.....dan kini aku seperti ada di atas ambang ambang
Terbang tiada bersayap mencarimu dengan ke angkuhan.
Bulan hadirmu ialah penantianku disini

KuTerpeluk Dingin

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Dan kini malam memelukku dengan dinginnya
Seakan akan ia tahu kehangatan cinta
Yang membakar jiwa raga sesaat mentari tertawa penuh amarahnya
Dan jua angin mengerti 
Tentang sepasang rajawali terbang yang terkapar di atas rerumpunan tiada berhijau
Sesaat irama melayu terdengan kesah di atas ranting yang patah
Dan kini ialah air mata langit berbendung luka
Penuh dengan tetesan bening mutiara sapa
Sesaat malam kini mulai menguak kasta dengan sunyinya
.

Dalam Sujutku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Dalam sujutku....
Lemas tiada aku mampu berkata cinta yang indah
berkata cinta yang merdu dan berkata cinta yang mesrah
karna dalam sujukku ialah pengakuanku padamu dalam dosa jiwa
yang senantiasa aku uraikan di setiap perjejakan jalanku tanpamu
Dalam Sujudku....
Tangis jerit kenistaanku padamu yang senantiasa aku lalu
tanpa membawa nama angungmu yang senantiasa mencintaiku
hingga dalam sejutku aku kembalikan kepadamu atas segala maaf
yang senantiasa aku jalani tanpa aku ingat akan dirimu yang satu
Dalam Sujutku....
Bening mutiara mata tak sebening mutiara cinta lalu
yang begitu kokoh dengan mengakar jiwa penuh setia
dengan keangkuhan raga penuh mesra
melaikan kini bening mutiara ini ialah bening mutiara rasa
penuh ampunan dalam kesholiman hati serta pemuh maafan
atas segala galanya yang telah aku jejakkan tanpa dirimu dan dirimu

Setitik Embun Cinta

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Setitik embun yang jatuh pada daun yang hijau
cukuplah bagiku darimu sebagai pengantar rasa
yang begitu indah dan menyejukkan kehidupan malamku
hingga menemui waktu waktu dalam senja tuaku
Sedesah angin menerpa dedaunan di atas ranting
cukuplah bagiku kata kata rindu yang menyemangatkan aku
dalam setiap pijakan pijakan hari tuk menuju kenyataan hidup
yang sangat aku harapkan darimu sebagai tanda cintamu padaku
Sedesir air di laut yang menyapa pantai di sana
Cukuplah bagiku untuk menyejukkan kehidupan darimu
yang sangat aku harapkan di setiap pijakan pijakan waktuku
sesaat aku jauh dan berjalan mengitari lorong berbatu
Aku sangat berharharp akan semua itu
cintaku padamu

Angan Dalam Harap

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Dalam angan......
Aku berharap rembulan besinar indah di langit
ketika aku menatap gelap dan ketika aku tertatap pekat
ialah rembulan wajah sang ayu putri yang berseri
Dalam Angan...
Setiap desah malam bergemuruh doa
aku slalu hembuskan sapa angin pada langit
dan aku tintakan sebuah nama indah yang mash tiada tertata
Dalam angan....
Bisikan rayuan malam begema lirih di atas ranting
ia berbisik setia cinta dan sayang pada daun daunnya
hingga pada ranting rantingnya dan jua pada tangkainya
ilah dengan harapan angan yang begitu indah dan berharap setia cinta

Getar JIwaku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Getar getar resah kini membelenggu langit
risikan risikan anak burung enggan masuk pada gubuknya
takut pada pekat takut pada gelap
yang sebentar lagi akan menutup malam dengan petangnya
Dari sudut yang sangat sepi
titik titik hujan kini semakin menghitung bumi
yang di sertai gemuruh guntur mencambuk kehampaan
hingga menjadikan urakan urakan alam yang mengurai rasa
Di balik gunung.....
bukan lagi pesona indah yang mengguning
melainkan arwah arwah gelap yang merayap di atas pohon
Ooooooh mungkinkah ada gerhana malam yang gelap.....?

Raut Kenangan

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kini hempasan waktu mengajakku pada raut raut kenangan 
yang bercahaya bulan seketika tabir malam tiada membatisi
pada cinta kasih yang begitu kokoh dengan batu kristalnya
hingga kini menjadikan aku larut dalam hempasan waktu yang berlalu

Sebait Rindu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kini jiwaku bersorak rindu di langit 
birunya bersayap sejuk pada kenangan lalu
yang begitu membungkuk di setiap jejak jejak langkah
sesaat aku dan engkau bersama mematahklan gelap.
dan jua cintaku kini bergerimis dfesas pada daun daun yang hijau
pada pohon pohon yang kering dan jua pada ilalang ilalang kenangan lalu
Aku rindu itu ......Darimu untukku

Terbangun Dari Mimpi

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

terbangun dari lelapnya mimpi malam
jiwaku seakan akan rapuh bak pohon tumbang
seketika desah anginmu hantarkan deru
gemuruh ombak di pantai
lelah...kini pohon cintamu seakan akan sudah patah
dan bungapun kini berjatuhan di antara lorong lorong berbatu
seakan akan kini dalam tatapanmu tiada menatap
pada keceriyaan pagi sejuk yang terhias indah di mataku...
Kenapa..........
Kini aku menggil dengan dinginnya cinta
yang berhembus rindu yang membiru padamu
kini desah sapa anginku senantiasa hentakkan kata
penuh sabar dan tabah akan senantiasa bersamamu
kini jejakku lelah seakan akan tiada bersarap
dan kini aku seaka. akan tiada mampu lagi tuk berjejak.

memikul cinta yang berat membawa rindu yang biru
tanpamu dan tanpamu.

Gambaran Kita

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Menggambarkan tentang keindahan masa depat,perjalanan kita mungkin santai santai saja dan juga mudah menjadi pelupa.
Jika hati kita menggambarka kepurukan di depan kita.
Betapa manasianya seseorang itu dengan rasa takut akan semuanya,hingga seseorang menjadi tekut dan kembali kepada sang kuasa.
Jika kita slalu memandang kehidupan,betapa nikma penuh keindahan melena.
Namun jika kita memandang kematian
Betapa berharganya hidup ini berjalan dalam ridhonya(allahu akbar)belajarlah pada kematian dalam hidup,supaya kamu tetap hidup walau sampai pada mati.

Aura Pagi

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Aura pagi....
Kelembutan yang begitu tersentuh oleh bisikan angin
Ketika engkau tersenyum bunga di atas ranting yang hijau
Tanpa lelah,tanpa desah dan kesah.
Hingga menyemaikan keindahan pada dunia mata,seketika aku tatap penuh mesra.
Aura pagi.....
Keharuman bunga bunga memirah tanpa bermusim
Yang tercium oleh kupu kupu
Nakal,ialah ulasan bibir mirahmu yang manis.
Aura pagi.....
Tembang kenangan yang terlantung dari setiap cicitan anak burung di atas ranting berdaun.
Ialah suara merdumu yang senantiasa katakan,aku sangan mencintai dan merindui,seketika kejauhan kita menutup mata.

Mentari

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Mentari....
Elok tersenyum di ufuk timur pagi.
Kenyataanya teriring desah angin sejuk sampaikan salam
Pada bunga bunga yang mirah di atas ranting ranting pohon kehidupan.
Mentari.....
Bisikanmu angin menyejukkan jiwa bumi
yang engkau tahta tahtakan kepribadian diri penuh arti
Mentari.....
pagimu senyum aura lembut yang pasti
Seakan akan terus berdiri mengitari bukit bumi,pada ujungnya engkau beranjak pergi.
Mentari......
Sinarmu aura kehidupan yang menantang pekat.
Seakan akan menutup kenangan kenangan mimpi malam
Yang tertindas oleh sepa tidur,ketika meta lelap dan memar dengan pukulan hampa.

Martabat

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Martabat seseorang bukanlah dari pangkat yang tersisip dari kursi dunia,tetapi di lihat dari aklaq dan nuraninya.
Ia baik dan sopan,ia bagus penuh kebijakan,dan ia slalu memberi mutivasi dalam pergaulan,dan ia slalu menyarankan,berjalanlah dalam kebaikan,abaikanlah keburukan dan nafsu nafsu birahi yang menenggelamkan kita pada abad abad lama,halnya fir,un yang sombong.
Dan dia berkata:berjalanlah walau satu kaki penuh kesabaran,mungkin itu sudah menjadi baik dari pada kedua kaki,namun akan membawa kita lari dari kebaikan.

Bintang Dan Rembulan

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Laki laki adalah bintang di langit,walau senantiasa ia tertutup awan mungkin saja ia berkata detik dan menit yang berwaktu dan ketika awan hilang bersinarlah kembali pada malam.
Wanita adalah Rembulan,ada kalanya ia terang dan adakalanya pula ia menghilang,ketika rembulan terang,ia seakan akan siap dan mampu menyinari alam,namun ketika pada waktunya yg bermusim,ia hilang dan membuat kecekaman pada malam.
Angin...Bisa saja desah kita pada daun daun cinta.atau mematahkan pohonpohon. kenangan,hingga menjadikan hamparan hampa pada kehidupan yang begitu menusuk jiwa.dan angin jua mampu membisikkan suara suara kasih yang indah hingga menjadikan bunga bunga kasih penuh kesetiaan.
Air...Adalah kaca,ketika kita berjalan mengitari waktu,biarpun kita tertampak indah penuh kesetiaan,dan cinta kasihnya penuh dengan harapan,suatu saat kita akan menemukan suatu serpihan yang mengkin menjadi pelajaran hidup,halnya bayangan kita ketika di air,terkenak angin,tanpa kita tahu,wajah kita,senyum kita,terusik oleh sang angin yang menampar kenangan air.
Berkacalah pada hati yang tak pernah tahu,karna dengan ketika tahuan itu,kita akan slalu mencari dan berhati hati,tentang kehidupan kita sendiri.