Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta
Sayang...Pesonamu masih hangat dalam rasaku,engkau masih seperti bunga segar di setiap ketup ketup mataku,di kala pagi hingga menuju sore.Sayang....Harummu tiada menghilang,dalam jauhmu,engkau aku jadikan bunga yang bermekar di setiap hari hariku,yang aku tanam di taman cintaku,karna aku tahu engkau adalah jantung detak rasaku.Sayang....Senyummu masih pagi di benakku,seperti sang surya tiada cela,ia slalu menebar pesona cintanya,walau aku tahu engkau tak mungkin ada di setiap waktu waktuku.Sayang....engkau adalah senja dalam tamaram,engkau adalah ratu dalam kesunyian,karna bayang bayang indahmu masih saja aku teguk,bagaikan semangkok zamzam yang higakan gerah panas derita.
Sayang...Pesonamu masih hangat dalam rasaku,engkau masih seperti bunga segar di setiap ketup ketup mataku,di kala pagi hingga menuju sore.Sayang....Harummu tiada menghilang,dalam jauhmu,engkau aku jadikan bunga yang bermekar di setiap hari hariku,yang aku tanam di taman cintaku,karna aku tahu engkau adalah jantung detak rasaku.Sayang....Senyummu masih pagi di benakku,seperti sang surya tiada cela,ia slalu menebar pesona cintanya,walau aku tahu engkau tak mungkin ada di setiap waktu waktuku.Sayang....engkau adalah senja dalam tamaram,engkau adalah ratu dalam kesunyian,karna bayang bayang indahmu masih saja aku teguk,bagaikan semangkok zamzam yang higakan gerah panas derita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar