Selasa, 29 April 2014

Dimanakah Engkau

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Sayang......
engkau seperti angin mengepak dedaunan 
dengan dinginya sejukkan hati,walau tak aku lihat.
engkau bukanlah mawar bagiku
sesaat aku lihat binar keindahan pagi
namun ketika sang mentari menginjak hari,
bunga itu layu.
percayalah.....
engkau adalah mutiara hatiku

Sayang......
hari hariku tak  indah walau semuanya indah
waktuku berjalan bertanya pada ruh
dimana aku harus letakkan tanda Tanya
 sedangkan engkau sendiri seakan mati dalam diri
ialah tiadamu di sisi
Sayang.....
Sesaat malam bertanya pada waktu 
tentang sebuah impian jadi kenyataan
kenapa semua bagai kaca yang buram
tak terlihat,namun ada.

sayang.....
haruskan engkau aku tanyakan 
tentantang dalamnya lautan,
sedangkan engkau sendiri mutiara 
yang tak pernah menepi
,hingga jiwaku malam melintang 
tida sinaran yang terang

Sejadah Cintaku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


 Ya Allah.....
sejadah cintaku sanantiasa biru
Dan keharumnya tak enggan hilang
walau termakan waktu,

Ya Allah.....
Terukir jelas kepakan sayap sayap rinduku
ia terbang menyisiri lautan 
Dan menjalma menjadi burung 
dan tukikanya  raja wali hati

Ya Allah...... 
Rasa ini senantiasa aku simak
dalam terang,maupun malam
karna rasa ini adalah sejiwa jiwaku 
yang senantiasa menunduk malu kepadamu.

Cinta Dan Rinduku Serta Rasa

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


Cinta ini.....
Bukan satu alasan tentang keindahan 
yang engkau miliki
hingga ingin Ku slalu menyimak waktumu
tuk aku jadikan bunga hati
cinta ini....
ialah putih dari ketulusan hati

Rindu ini....
Bukan alasan tentang setiap kata katamu
yang manis dan sudah terbiasa aku seduh 
Bak madu di taman bunga
hingga menyegarkan seluruh jiwaku
dan melepas dahaga hatiku
tetapi rindu ini...
adalah rasa yang tak bisa aku ungkapkan
 hingga senantiasa meneteskan deras air mata
ialah aku sangat merinduimu 
tak berbatas waktu 

Rasa ini....
ialah rasa yang tak pernah memutus 
bagai mesim ketemu musim,
tetapi rasa ini.....
ialah muara ketemu laut
yang slalu menyejukkan
di mana saat musim ketemu musim itu mematah.

Wanita Syurga

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Buatmu.....
Adalah mutiara indah di laut
yang tak pernah terhinggap 
oleh jejak jejak langkah yang angkuh
ialah engkau mutiara indahku

 Buatmu....
Adalah binar keindahan 
yang senantiasa aku lihat dalam gelap 
Dan binarmu bukanlah satu tamparan 
sesaat seribu mata menatap
tetapi binarmu,ialah binar kehidupan 
pada setiap mata yang melihat.

 Buatmu.......
Aku tak sanggup menyimak waktumu tuk bersamku
tuk berlabuh bertemu,karna buatmu,
ialah para malaikat 
yang senantiasa berbaris waktu

 Buatmu....
Bukanlah aku takut mencintaimu 
Dan merinduimu,tapi buatmu 
ialah kasih putih 
yang senantiasa menetes di ujung sunyi
ialah allah sang pemberi

buatmu.... 
relaku banyak syukur tampa tahu waktu
karna buatmu 
telah tercipta,ialah keutuhan waktu.
syurga untukmu

Lupakanlah

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Masihkah engkau membungkam 
dengan seribu alasan indahnya langit
sesaat matamu melihat tentang birunya lautan
sesaat muara muara mengecupnya.

Masihkah engkau membungkam 
tentang desiran angin
 yang senantiasa menyapa ranting
hingga daun daun itu mengepak
Dan jatuhkan yang kering 
lalu terganti oleh daun daun yang hijau
 
Aku engkau bagaikan yang tak pernah memupus 
Bak bunga di taman,
Terus teranglah kini bumiku mengering,
ia tandus dan gersang,
Dan takmungkin aku engkau tanamkan 
benih benih yang indah halnya dulu
biarlah,
aku bersama mentari saja
,walau ia sangat panas,
karna aku sudah terbiasa dengansemuanya

Seiring waktu

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Seiring dengan berjalannya waktu
 yang slalu menyisakan butiran butiran kaca
sesaat kita Berdoa bersama
aku sangat mengharapkanya
ialah kamu yang di sana
.pada hari sesaat mataku meraba keindahan 
pagi,yang teriring dengan suara kenari.
harapku engkau slalu di hati.

Seiring dengan dekapan waktu,
doaku slalu berharap dengan kesabaran
yang slalu menumpuk dengan banyak kenangan
ialah kamu,dan kamu slalau,untukmu slalu.

Jumat, 04 April 2014

Bumiku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Ya Allah 
jangan engkau ambil bumi ini
Aku masih tak mampu tanpa bumimu
Untuk aku jadikan cocok tanam di setiap waktu waktuku
Tanpa bumimu,tak sanggupku berbijak waktu
 
Ya Allah....
Bumimu adalah tempat di mana aku bersimpuh
Bumimu adalahlahan jalan di mana aku bertekuk lutut memohon kepadamu
 
Ya allah....
Tanpa bumi ini Aku adalah kapas yang mengambang di perairan,lalu terhanyut dan tenggelam membawa banyak dosa

Untuk Pemimpinku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


Wahai pemimpin.....
Pancasila berlambang garuda,
di sertai beneka tunggal ika,
seakan merajuk sukma,
meniteskan darah darah muda.
menumbuhkan anak anak bangsa,
menjadi iman dan bertakwa.

Wahai Sang pemimpin.....
harapku pada suatu nanti
,para calon menjadi bukti,
serta menjadi panotan hati 
yang bisa membawa saksi,
tentang indahnya bumi pertiwi.

Wahai sang Pemimpin......
dengan hari bergantung bulan,
 bulan memikul tahun,
harapku bangsa yang indah,
hilangkan korup dengan kembali,
bertakwa pada ilahi.

Untuk Sang Pemimpin



Wahai sang pemimpin......,
Engkau adalah cendela hati,engkau pula pengharap jiwa

.wahai sang pemimpin.....
Aku lemah dan bodoh,tiada tempat selain allah,harapku doa suci padamu yang aku nanti.harapku pada saat nanti,jadilah sandaran hati.

Wahai sang pemimpin.......
Harapku suatu hari,lihatlah dengan mata hati,ceritan anak pendaki yang tak pernah henti dengan panas mentari,harapnya ia menepi,tapi pada siapa ia berlari.

Wahai sang pemimpin........
doaku padamu belahan negeri istana hati,harapku engkau panuntun hati

Masihkah Ada Cinta

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Aku.....
Halnya burung yang terbang
Dari ranting menuju pepohonan
Dari satu sama lain,ialah aku Aku ......
Terbang dengan sayap2 putih
Ialah merpati mencari tempat
Untuk meneduhkan jiwa yg haus
Dengan terpaan2terik mentari
Masih saja tak aku temukan
Ialah taman cinta yang aku harapkan
Masihkan ada kesetiaan yang memapang
Pada waktu dan usia yang memipet
Sedangkan kini waktu tak lagi
Beranjak mempukku.

Daun Rinduku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kalau memang engkau terbungkus cinta,di dalamnya penuh dengan rindu yang begitu membiru,katakanlah,kini aku hadir lagi bersama mentari yang menyisir pagi,hingga siang.kalau memang hatimu tak mampu menahan gejolak rasa,hingga meniteskan deras air mata.biarlah air mata itu jatuh,akan aku tadah air mata itu untuk aku jadikan minuman di antara siang dan malam.karna relaku ialah deras hujan menumbuhkan bunga bunga cinta di bumi

Cinta......
Tak perlu lagi aku ucapkan 
sesaat pagi menuju siang,
hingga membungkus malam,
karna itu slalu ada dalam telaga jiwa.

Cinta........
Sesekali merajut enggan aku tak menulis
,pada dedaunan,pada pada pepohonan,
yang kini mulai menyejuk,
pada jiwa dan hatiku
.ialah cintaku padamu.

Cinta......
Sesaat angin mendesir lirih
,lalu menyentuh daun daun di atas ranting
,saat itulah,
sentuhanku padamu
,di derai air mata rindu,
ialah jauhmu dari mataku.

Entahlah

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Entahlah.....
kanapa setiap titik pena yang aku gariskan 
pada lembaran kertas yang kosong,
tak henti hentinya slalu menuliskan namamu
,dan sakan enggan untuk tak menyebutmu,
walau kini engkau tak mungkin lagi bersamaku.

Entahlah.......
inikah yang namanya cinta,
atau kesetiaan yang memapas kepiluan 
pada bait bait luka,

,Entahlah......
seakan aku tak mau melepaskanya
,hati,jiwa,bahkan kesetiaaan ini 
tak mau terhapus,
Apakah ini noktah kehidupan cinta 
yang terlelap dalam kesunyian...........?

Pagiku Untukku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

 Sayang.....
Pada pijaran sang mentari yang mendaki,
pada angin yang kibaskan ranting ranting
,hingga dedaunan melambai lelah,
ku sebut namamu dalam kekosongan ini,
walau hanya sebatas bayang bayang sunyi 
yang meniup pagi.

Sayang......
setapak demi setapak di arial langkah kakiku
,tak pernah terhenti menuju 
walau meniti cadas cadas,
ialah menuju cintamu,
menuju kasihmu,
yang kini engkau jauh dariku,
dari sisiku.

 Sayang......
tak pernah aku mengenal lelah,
tak pernah aku mengenal resah,
untuk memupuk jiwa penuh cinta,
untuk menuntun kisah penuh kesatria,
ialah hanya kepadamu,
dan hanya untukmu.
walau aku tahu,dalam fana ini 
kita tak bersama,tuk memadah cinta mewarnai kata
,tapi sayang,percayalah,
dalam deburan pantai jiwaku,
ialah yang ada hanya kamu dan kamu.

Kenangan Kita


Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Sayang.....
Kenangan kita begitu nyata,
ketika titik titik hujan hingap di deras air yang mengalir,
sesaat kita di sana,senyummu begitu peka aku lihat
,serta menghibur malam yang sangat hampa.
ialah kini yang aku rasa.

Sayang.....
lekatnya malam yang di hiasi gemintang bertaburan
,masihkah engkau ingat.
sesaat kita duduk  di atas cerami kering
,dan bercerita tentang kisah satria cinta.
iala kita,
yang kini sudah tak kan bersatu
,dan tak mungkin menemukan titik temu.
yang ada kini hanyalah kenangan 
dengan seribu titik titik air,bahkan lebih,
dari itulah,
kita hanyalah satria yang menendang kesunyian
,dan hadirkan seribu kenangan,
walau tak harus kita miliki.

Kepahitan cinta

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta

Kesetiaanmu.... 
ialah bait dalam nyata,
yang hanya membrondongi kehidupan
 pada setiap kenyataan yang aku hadapi.

Cintamu......
Ialah mawar aku lihat memirah penuh pesona, hingga detakkan seluruh alam jiwa,yang seakan mengharumkan setiap kamar kamar hati,tapi nyatanya engkau duli yang menyakitkan dan menusuk tiada berbaktu.

Rindumu.....
Ialah teteskan bening air mataku hingga menguap di setiap tepian tepian kolam kenangan,yang pernah kita jalani besama,tapi pada hakikatnya engkau adalah batu yang membeku,lalu melindasku hingga lemas tiada berbahu.

Inilah Cintaku

Biarlah air mata ini melukiskan sejarah cinta


 Sayang........
Cintaku putih,tak mengenal malam tak mengenal petang,karna cintaku ialah lentera cahaya,dari bungkusan nur yang tersimpan dalam hati.ialah untukmu,dan untukmu,walau aku tahu,engkau takkan aku miliki.tapi sayang,cinta dalam kepakan di setiap sayap sayapku ialah hanya untukmu,dan untukmu slalu.

Maafkan Aku Mencintaimu

Aku yg salah mencintaimu terlalu dalam,hingga aku meluupakan yang mencintaiku,maafkan aku yang telah mencintaimu dengan dalam,hingga ku tenggelam dalam larutnya malam,maafkan aku yang tak aku temukan titik cintamu pada,harapku,cukuplah aku aku yang berlabuh di dalam lautan cinta yang tak tertolong oleh cintamu

Gundah

Ya Allah 
apa yang terjadi di hati ini
seperti gempa hatiku berdetak
panas seperti tersengat matrahari
dari mata tak terasa,tetes bening
bagaikan mutiara jatuh tertumpah

Ya Allah 
tiada tahu dalam semua ini
selain hanya engkaulah yang mengerti
dan yang memberi detak detak jiwa ini
entah ini rasa dalam perasaan
atau guncangan jiwa penuntut raga

Ya Allah,
umpama engkau mencabut
pada ruh ruh yang ada di dalam jiwa ini
aku rela pada ketakdiranmu yang haqiqi
tapi aku tidak rela matiku tida engkau cintai

Setetes Tinta

Jika memang air laut,pasang surut 
lalu meninggalkan karang karang yang tajam di batu jadas,biarlah aku ditepian tanpa engkau tanya.mungkin itu sudah takdirku.untuk tak engkau tahu.jika angin datang mematahkan pepohonan,lalu menggolingkan pada jurang jurang yang dalam,hingga tak menemukan titik temu.biarlah aku terima kesendirianku dengan iklas,tanpa engkau di sisi.jika memang hitamnya langit dengan mendung,menjatuhkan deras air hujan yang lebat.aku relakan engkau pergi,walau menyisakan titik titik luka yang menganga di hati.demi cinta relaku apa yang kau mau,pintaku berbahagialah di ujungmu tanpa aku tahu

Penantianku Tiada Lelah

Sayang...... 
Tak lelahku menunggumu,seperti merpati terbang melintasi lautan,ia slalu mengepakkan sayap sayapnya hingga sampai di penghujung senja

.Sayang.....
tak lelahku merinduimu,walau hati senantiasa tersiksa di hempas kata oleh bisik bisik mesra yang penuh bahagia,di balik jingga,karna engkaulah yang aku cinta.

Sayang.....
biarpun jiwa ini merintih penuh luka luka dan terbalut oleh tangasan kata,aku tetap mencinta,dan aku kan berusaha,seperti langit,walau tanpa warna.

Pergilah

Aku biarkan semua berlalu
aku biarkan semua menderu
laksana pantai menghantam karang,
lalu menenggelamkan semua kenangan,
hingga menjadi rumah para ikan hias 
yang membuatku tersenyum selalu

.aku biarkan angin menghantam badai 
dan begelombang di tengah tengah samudra,
membawa arus yang sangat dahsyat 
lalu mengulingkan perahu perahu layar
 hingga kedasar laut,
supaya aku tak dapat melihat
,akan keidahanmu bersamanya,

Dan biarlah aku hidup di antara mahluk air tanpamu
,tanpa kasihmu tanpa cintamu,
yang tak mungkin aku dapatkan darimu,
pergilah jangan kau sebut aku slalu,
dari balik untayan kata katamu 
,karna aku sudah lelah berharap dan menunggu,

Merpati

Seperti merpati,
jiwaku terbang kelangit menyisiri bintang yang berkedip,dengan sayap sayapnya yang memutih, ia terus mengepak lirih,hingga sampailah pada ubun ubun langit yang memijar.indah kurasa,angin yang sejuk membawa gumpalan awan putih,laksana sutra melilit,sesaat engkau masih di antara kehidupan cinta,yang menebar di antara jiwa jiwa.

Pada Suatu Hari

Sayang....
jika kita terpojok oleh waktu,lalu membunuh cinta kita yang sudah tertanam sejak sejak indah,pergilah,aku sangat rela demi kebahagiaan dan keutuhan cinta,biarlah aku yang terhimpit lalu mati,membawa kafan cinta yang putih tak ternoda.

Sayang...
sudah lama kita mendaki bukit,menggotong buah cinta yang memirah,tak mengenal lelah dan waktu,tak mengenal kesah dan lesuh,hingga sekelompok camar di tepian gunung turut cemburu penuh bisikan,dan pohon pohon turut merambai dengan serpihan,ialah karna kita,dan kasih kita yang begitu indah.

Sayang.....
hari demi hari sudah kita lalui kepastian demi kepastian sudah kita cemari,dengan harumnya bunga cinta yang begitu indah,hingg kini ada di antara puncak yang sangat tinggi,ialah cinta kita yang begitu kokoh.

Sayang......
aku sangat mencintaimu,dan menyayangimu
untuk selamanya

Doa Malamku

Sayang...
Dalam sejud malamku,seketika engkau tak lagi bersinar,menemani bintang kecilku,yang mulai lelah dengan ribuan waktu.aku menangis,aku merintih,meratapi kekosongan malam tanpamu.

Sayang
Dalam zdikir malamku,tak henti hentinya ku bawa namamu,untuk menjadi hiasa kata yang terlantum jauh bersama gelap tanpa sang sinar,hingga menjeput sang fajar,ialah besarnya cintaku kepadamu.

Sayang
Sseketika pula sesaat ku berdoa,tak henti henti pula namamu ku iringi,hingga ku meniteskan air mata,lalu berbasah membasahi setiap benang yang mengukir putih di kemijaku,ialah keberharapanku,akan hadirmu di setiap waktu waktuku.