yang hampir patah
Desiran angin sepoy tak lagi sejuk
Melainkan kehangatan semburat panas
Lalu mengepul hingga membakar seluruh jiwa
Lelah...
Kini aku sangat lelah
Panggilanku kini terteguk
Tukilanku yang menukik burung
di atas ranting hampir patah
Panggilanku kini terteguk
Tukilanku yang menukik burung
di atas ranting hampir patah
Kau yang di sana
aku disini merinduimu
seperti anak burung tiada induknya
hanya bisa menangis dengan rintihanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar