Minggu, 24 November 2013

Biarlah

Add caption

Di balik senyum pagi aku terluka
Sesaat hembusan angin memahat
Pada ranting ranting yang patah
 Lalu jatuhkan dedaunan di sela sela

Kau biarkan pagiku hampa

Mentari tak lagi bingar keindahan
Seketika sapamu hanya gumam
 Desah kekosongan pada pepohonan
Hingga mengering tak kesinaran

Pada burung yang menukik lelah
 Aku sisipkan suara pagi padamu
untuk berkicau ngisikan waktu
kisahkan engkau dan aku
 


Jagalah Cinta Kita

Kasih....

Jika jiwaku adalah sebatang kayu
 Yang semakin hari menua dan kering
 Lalu rapuh meninggalkan akarnya

 Maka akar itu akan elahirkan penerusnya

Kasih....
 ketika aku berkata tak kesampayan
 Yang keluar hanya nafas hembusan
Pastikanlah angin rinduku terbang
Membawa putihnya cinta di awan

Kasih....
Ketika waktu memisahkan kita
Dengan seribu mil membawa luka
 Jangan kau buangi rantai cinta kita
 karna ia adalah satu pengikat
 bahwa dunia ini tetap milik kita


Kesetiaanku


Setiaku malam merangkul dingin
 Berbisik pada daun daun yang hijau
 Bercerita kisah saat cinta datang

Hingga lelap dalam seribu harapan

Pada secarik kertas aku tuliskan
Setianya cinta yang menghilang
Lalu aku simpan dalam jambangan
 Biar terbaca di akhir masa depan

 Penaku lebur tinta yang mirah
Pada secarik kertas yang kosong
 Mendetekan kata dengan syair setia
 Harapan cinta yang tak termakna



Hilangmu


Di kedalam tawa dan senyumku
 Kumah mengurai air mata
 Lalu mengeNang pada sehelai sutra
 Yang kini usut tak berwana

 Pada hamparan malam yang gelap

Saat angin menyapa daun daun
 Aku bertanya pada banyak bintang
 Kemana arah angin membawamu terbang
Namun semua bisu entah ketahan
 Ujarku ternyata buih di lautan

Sejak langkah aku berjalan
menyapa malam bertemu rentan
Namun hiu membawanya karam
Hingga ku bergumam dengan keletihan

Pintaku Yang Setia

Sayang......
Mungkin usia kita sudah senja
 aku saja yang berharap indahnya cinta
kalau kau menguburkan kisah kita

kuburkanlah aku rela

Sayang.....
Pastinya aku tetap akan setia
jerih payah aku menutup kata
memainkan pola berlebur dusta
itu semua akan terjaganya cinta

Sayang.....
Sejak aku tak berharap akan balasan cinta
tapi harapku engkau senyum saja 
karna kutahu cintamu takkan terjaga
pandangan matamupun pudar
meleleh ke angkasa


Aku Dalam Diriku


Janganlah membuatku menangis
sebelum engkau di tangisi aku

Jiwa ini.....
Adalah alam di mana tempat
mahluq bersembunyi

Darahku....
Adalah aliran anak sungai
menuju lautan yang luas

Tulangku....
Adalah batu batu yang kokoh
untuk menahan bumi


Nyawaku....
Adalah angin yang slalu berhembus
mengitari waktu waktu

Otot ini....
Adalah akar akar bumi
yang mengikat pohon jiwa
hingga tak menjadikan longsor
pada bukit hati

Utuhnya Cinta


Percayalah.....
Cinta tak pernah mengukur usia
 Karna cinta di takdirkan untuk kita
 Biarpun usia semakin senja
cintaku utuh tatap terjaga

Percayalah....
ketika angin mencumbui bunga
serta getarkan ranting rantingnya
 Lalu kepakkan daun daunya 
hingga patahkan pohonya 
aku sudah disana
dengan sambungannya

Perjayalah.....
jatuhnya buah delima itu
tetap aku jaga seperti semula
dan kini aku tanam kembali 
biar cinta kita tetap bersemi


 

Kau Slalu Kurindu


Sayang....

Tak dapat ku perbuat
 Selain hanya doa rindu yang biru

 Hingga mewarnai lagit yang kental
Lalu kau melihatnya dengan sejuk

Sayang....
Malamku hanya mengeluh lirih
Dengan sapa angin yang dingin
 Lalu ia terbang kelangit tinggi
 Membawa sejuta cinta dihati

Sayang.....
 jauh memang jarak kita memandang
seperti lauta di ujung seberang
 Percayalah cinta ini tetap tarsiram
seperti langit menjumbui alam

Kerinduanku Untukmu


Sayang......
 Rinduku takkan habis termakan waktu
 Karna rinduku bukanlah satu kantong
 Melainkan segudang lagit yang biru


Sayang......
Serompak cintaku masih untukmu
Takkan aku biarkan setiap merpati
Hinggap lalu memakan buahnya
 Karna bunga cintaku hanya untukmu



Sayang......
Jarak jangan sampai mematahkan
 Ranting ranting cinta yang indah
 Hingga meniteskan bening mutiara pilu
Karna pohon cintaku masih kuat
 Menahan terpaan angin rindumu


Sabtu, 23 November 2013

Hilangmu

Saat

kabut mengecup bibir lagit
Lalu membasahi bumi malam
 Hingga jatuhkan tetes mutiara putih

 Disanalah bunga rinduku bersemi

 Saat
Malam semakin dingin
 Menyaup pada jiwa yg telanjang
 Hingga menusuk bagai anak panah
Lalu meresap pada hulu hulu hati
disanalah kuharapkan hadirmu

Namun...
 Kini malamku sunyi
tiada tempat untukku berlari
 selain hanya desah panjang tiada hadirmu

 yang aku harpkan walau sedetik waktu
 
 

Kecupan Malam


Tak terasa malam mulai ngecup bibir langit
 Hingga halimun petang membawa gelap
Pada pancaran cahaya mataku

Yang slalu ingin menatap


 kini daun dedaun membisikan angin
Yang sanantiasa menyapa lembut
Dengan sejuknya pada ranting
 Hingga kepakkan sayapnya sangat indah

 Sungguh malam ini sangat sunyi
 hingga Rindu mewarnai kerapuhan hati
 lalu hadirkan pesona pesona cinta
 Yang melambai lambai di langit jiwa


Tulisan Cinta


tika cinta menari di langit
 Kerinduanpun menyusup  jiwa
Pada kelembutan suara bisik hujan
 Yang hinggap di daun  hijau

 saat tukilan jari kasih mencatat kata hati
Yang mengambang ngiringi angin
 lalu berhembus lekat di atas langit
 hingga melukismu serupa awan

 kini Jiwa terasa letih
payah,serta lelah penuh kebisuan
 yang teramat menyaup pada bibir pilu


 Namun jiwa ini tak beranjak pergi
 Untuk menemukan setumpuk cinta di hati

Kerinduan Yang Terhempas

Kini kerinduan suara pagi

menukik lelah
 Hambar di atas ranting
yang hampir patah

Desiran angin sepoy tak lagi sejuk
Melainkan kehangatan semburat panas
Lalu mengepul hingga membakar seluruh jiwa

 
Lelah... 
Kini aku sangat lelah
 Panggilanku kini terteguk
Tukilanku yang menukik burung
 di atas ranting hampir patah 

Kau yang di sana
aku disini merinduimu
seperti anak burung tiada induknya
hanya bisa menangis dengan rintihanya


Harapan Bintang


Sayang...
 lihatlah dilangit
kini bintang sendirian
 Sinar matanya meratap kekosongan
Hingga lemas dalam ke hampaan

Sayang.....
 Lihatlah tarian awan putih
Dia meliak liuk dengan indahanya
 Untuk menyambut datangamu
 di istana jiwaku

Sayang.....
Kehadiranmu adalah sinar cinta
 Saat mataku pekat meratap luka
 dan saat kakiku kaku tuk melangkah

Kini aku bintang mencarimu
 Menempuh dinginnya malam yang sepi
 Menyapa sunyi bertanya bertanya
tentang hadirmu disini

Luka


luka malam masih menganga
 Semburat api yang keluar menanah
 Dari kulit kulit langit hingga meleleh
 yang bercampur dengan darah kepiluan


Sepoyan angin tak lagi mendingin
 Perih yang kuterasa silet menyayat menyayar
 Hingga deras air mata jatuh menites
 Pada punggung bumi yang rentan



Nyanyian malam tak lagi merayu
 Sepertinya keras mencaci.jiwa hatiku
 yang Kini terhempas dan tersandung
 kemalam cinta dan rindu

Kamis, 21 November 2013

Rindu

Sayang...
Rindu ini slalu di hati
mewarnai langit langit malamku

walau butir butir sapa telah teruji
rasa takut menguras kekeluhan hati
hingga tak henti jiwaku berlari lari

Sayang.....
Sinarmu menjadi mutiara hati
Walau kau jauh pancarkan cahaya
dari balik gunung menempuh samudra
sinarmu slalu menembus jiwa

Sayang.... 
Aku rindu cumbu dan sapamu
yang slalu mesra mengikat jiwa
hingga hilangkan keluh dan hampa

Sayang....
Rinduku ini tak akan pupus
Sampai usia menjelang senja
sampai merentang langit di jiwa
karna engkaulah yang slalu kudamba

Kerinduanku

Biarkan angin rindu ini
membelaimu lembut Kesejukan waktu

Biarkan menyelusuri tiap relung jiwaku
untuk mengikat kisah yang slalu membiru

Kehadiranmu.....
tak akan kubiarkan engkau pergi
untuk meninghgalkan aku disini sendiri
karna engkau adal anugrah ilahi robbi


Takkan ku biarkan kumbang 
untuk menyentuh dan menghisapimu lagi
karna engkau adalah bunga hatiku

Takkan kubiarkan
daun hatimu jatuh di taman yg kering
hingga mati terinjak kaki kaki kekar
karma aku adakah pohon cintamu 

ketika ada yang gugur berlalu
maka akan aku kabarkan
pada tiupan angin yang sepoy
hingga ada yang tumbuh dan bersemi 
untuk hiasi taman itu lagi
karna engkau adalah segalanya
yang ada di dalam hati



Rabu, 20 November 2013

Ada Aku Disisimu

Terlalu banyak cerita di antara lukamu 

hingga tak tahu engkau senyum atau merayu           
engkau teramat percaya matamu 
hingga  hatimu terasing pilu

puluhan kecewa telah kau telan 
hingga hati terlantar di balai-balai dapur 
dan tercecer di lantai kotor terinjak kumuh
   
demi satu hatimu yang rapuh
walau jiwaku tak seputih merpati 
menunduk dengan kerelaan tak tergeming
aku mau mengubatimu
tak perlu ada yang tahu 
semua cerita yang ku rangkai doa ini
 demi rajutnya kekecewaan yang berantai diri

biarlah semua kepahitan itu
 jadikan pengisap waktumu
 karna aku kini sudah ada di sisimu





Kugoreskan Cinta Untukmu

Ketika pena bergoyang

Yang tertulis hanya cinta
pada selembar hati nan jauh dissana


Tintanya seribu lautan yang  luas
hingga kilatan birunya mongering
dan melekat di kertas jiwa


Saat yang tergores adalah cinta di hati,yang beku lumer
Jadi deburan ombak di jiwa

gemuruhnya penuhi rongga di dada
Kepada pena yang mencatat cinta yang sangat setia

lalu aku titipkan senyum
Kepada tinta yang tertulis mesra
untukmu yang jauh di sana 

dan aku katakan cinta di dalamnya
agar terasa lebih dalam memaknai jiwa
 dan biar engkau merasakan indahnya syurga


kugores pada lembaran lembayung 
yang merona merah jambu
penuh kelembutan kasih
cinta untukmu………….



Selasa, 19 November 2013

Hujan

Senandung lagu teriring tetes hujan
Yang begitu deras menyapa bumi
Hingga sang wajah mengelayut
Kesah pada waktu yang berpijar

Rintik hujan terus menyapa bumi
Hempasanya angin menyapa air
Daun daun merambay lirih tersayu
 Dinginkan hati yang kini rapuh


Sunyinya malam


begitunya sepi malam ini
 Tiada suara,sunyinya mengendap di jiwa
 Hanya kabar angin yang berhembus kesah
 Tuk kepakkan daun daun di ranting
 Hingga getarkan pohon yang dingin

kini sapaku bintang di langit
 Menyinari malam yang sangat gelap
 Walau penuh dengan keraguan jiwa
Yang menyandar di dinding malam

membiarkan angin menyampaikan salam
 Pada pucuk pucuk daun kerinduan 
 Yang kini mengering tanpa setetes air
dan jatuh di atas pematang yang lapang