Kamis, 09 Januari 2014

Rintihan Jiwaku

Remuk jiwaku
gemuruh gelombang menghantam pantai
sekali kali kau lenyap tiada senyuman
gelombang jiwaku lautan luas
berombak badai dan taufan
hingga perahu perahu tenggelam
dalam perut air tak meninggalkan jejak
angin menggulung
hempaskan lamunan tak bertepi
hingga desah tergesa gesa
tertimbun angin lalu
yang pernah engkau uraikan
getaran hatiku,petir menghantam pepohonan
hingga mematah
dari mataku
hujan deras tak lagi butiran mutiara dari langit
yang senantiasa hinggap di daunan
hingga membiru

tapi.. .....
air yang menghanyutkan
seluru rumah rumah cintaku 
hatiku menjerit jerit,
rintihan jiwaku perih,dan perih sekali
bukan lagi tertusuk duri sembilu
tapi serasa tersayat sayat dengan silet
hingga mengelupas kulit kulitku
semuanya tinggalah kenangan
semuanya tinggalah nama
bersama bait bait yang dulu
terungkap di atas langit
dengan sinar mentari pagi dan sore
sungguh ungkapan ini
bukanlah hanya bait bait kata
tapi dari hati yang terluka
maafkanlah aku yang slalu merindu
padaamu kasih biruku
kan aku ucapkan banyak banyak doa
di setiap perjalan cinta,demi bahagiamu di sana.

Tidak ada komentar: