Rabu, 19 Februari 2014

Putihnya Cinta

Sayang....
Ketika cinta mengawali kita penuh dengan keindahan
lalu membuahkan syir syair rindu di atas langit
hingga meteteskan benih benih hujan yang sangat lebat
lalu menumbuh bunga indah
dan bermekaran di setiap pojok pojok taman
 kenapa dengan mudahnya engkau keringkan
dengan mentari sang sangat panas
hingga semua berguguran
bukan lagi berwarna
melaikan kekeringan tanpa setetes embun pagimu.


Sayang...
Senantiasa engkau mengawali bunga bibirmu yang mirah
dengan senyuman yang indah
lalu engkau taburkan benih benih harapan di setiap pagiku
tapi kenapa,binih itu engkau rangkul kembali
lalu engkau tanam di bumi yang lain.

Sayang....
Dengarlah,ini adalah suara hati yang halus dan jujur
tampamu aku taksanggup menuwai hidup
karna engkaulah sang saka bumi hatiku
dan kekuatan dalam aku berbijak.

Sayang.....
dalam resah aku memikirkanmu
dalam kesah aku sebut namamu.
dalam doapun aku slalu berharap
akan indah bersamamu

Sayang......
Biarpun engkau duri dalam jambangan
yang senantiasa aku petik di bibir tua
aku slalu berharap akan hadirmu yang dulu
cintamu yang dulu,kasihmu yang dulu,
yang tak pernah berubah
walau tertampar angin yang sangat keras

Sayang.... 
engkau adalah cinta yang tak pernah putus di hatiku
yang sudah engkau ikat dengan kasihmu dulu


Tidak ada komentar: